3 Momen Terakhir Anies Baswedan di Balai Kota Saat Akhir Jabatan

3 Momen Terakhir Anies Baswedan di Balai Kota Saat Akhir Jabatan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Okt 2022 20:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui massa yang berdemo di depan kantornya. Anies duduk lesehan berdialog dengan massa.
Anies Baswedan (A. Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Anies Baswedan akan segera purnatugas dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mendekati waktu purnatugas, Anies melakukan sejumlah aktivitas terakhirnya di Balai Kota Jakarta.

Anies akan purnatugas pada Minggu (16/10) mendatang. aktivitas terakhir yang dilakukan Anies mulai dari salat Jumat hingga makan di Balai Kota Jakarta.

1. Salat Jumat

Setiba di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10/2022), Anies langsung melaksanakan salat Jumat dengan jajaran Pemprov. Anies salat bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, yang juga akan purnatugas. Mereka salat di barisan atau saf terdepan bersama Sekda DKI Jakarta Marullah Matali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibadah salat Jumat berlangsung khidmat. Sebelum menunaikan ibadah salat Jumat, Anies dan Riza terlebih dahulu memberikan sambutan dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara PAM Jaya dan PT Mayo Indonesia.

2. Makan Siang

Anies juga membagikan momen makan siang terakhirnya di Balai Kota DKI. Menu makan siang yang dipilih Anies adalah gudeg.

ADVERTISEMENT

Pantauan di ruang kerja Gubernur DKI Jakarta di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (14/10/2022), Anies, yang memakai batik, tampak berjalan menuju ruang makan yang berada tepat di belakang ruang kerjanya. Di meja makan sudah disiapkan berbagai macam sajian lauk pauk.

Selain gudeg, ada sup ikan Manado beserta gulai telur. Tak lupa kerupuk juga dihidangkan di atas meja.

"My last, ini makan siang di kantor yang penghabisan, menunya gudeg," kata Anies di ruangannya, Jumat (14/10/2022).

Anies menyampaikan gudeg merupakan salah satu menu makanan yang selalu dimakannya semasa kecil. Selain gudeg, Anies mengaku menyukai sup ikan Manado.

"Makan, ya. Sup ikan Manado favorit saya. Kalau gudeg, teman masa kecil," ujarnya.

Anies menceritakan menu makan siangnya selama 5 tahun terakhir bertugas memimpin Ibu Kota.

Anies mulanya bercerita dirinya meminta kepada stafnya untuk diberi daftar rumah makan yang jarak tempuhnya 20 menit dari Balai Kota. Hal itu dilakukan agar waktu makan siangnya tak terlalu panjang.

"Menunya gonta-ganti. Jadi gini, saya minta dibuatin daftar makanan yang ada di radius 20 menit di sini, sekitar sini. Jadi supaya gampang nyarinya kan. Ternyata 20 menit dari sini banyak sekali," kata Anies

Anies berujar rumah makan di sekitar area Balai Kota DKI menawarkan menu beragam. Bahkan Anies mengaku sesekali pergi sendiri menyambangi rumah makan tersebut.

"Ternyata di tempat-tempat itu, ada nama restonya, terus ada menunya. Jadi selalu diambilnya dari sekitar sini. Kadang-kadang kita nggak delivery. Jadi tim dapur ke sana terus beli, bawa, langsung jadi lebih cepat. Kadang saya pergi sendiri," ucapnya.

Menu yang disediakan untuk Anies tak selalu makanan Nusantara. Bahkan terkadang Anies hanya memakan sayuran, seperti salad tanpa nasi maupun lauk pauk.

"Nggak selalu menu Indonesia, gonta-ganti Sabang sampai Merauke. Kadang request khusus, sering menu saya hanya salad saja. Jadi selalu di dapur selalu ada salad. Saya kadang hanya daun saja, karena kali ini saya mau makan pakai nasi dong, siapin," tutur Anies.

Simak video 'Anies: Saya Selalu Kekurangan Waktu Ceritakan Semua Prestasi Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

3. Pindahkan Barang dari Balai Kota

Anies mengungkapkan sudah mulai berkemas dan memindahkan barang-barangnya dari Balai Kota DKI. Anies mengatakan kegiatan ini dilakukannya sejak pekan lalu menjelang purnatugas.

"Sudah (nyicil pindah), sejak seminggu lalu," kata Anies.

Anies juga menceritakan baru-baru ini dirinya membongkar lemari buku yang terletak di ruang makan kantornya. Lemari buku itu, kata dia, memuat beragam koleksi buku yang dibawanya dari Universitas Paramadina.

"Dua hari lalu lemari saya dibongkar. Ini dulunya ada lemari buku tempat buku saya, dulu buku-buku saya taruh sini," ujar Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menuturkan, sewaktu berkuliah di Amerika Serikat, Anies banyak membawa buku seputar kebijakan publik. Buku-buku itu kemudian diletakkan di Perpustakaan Universitas Paramadina supaya bisa dibaca oleh mahasiswa.

"Jadi ini adalah tempat saya nyimpan buku, di samping saya nyimpan buku, dulu ketika saya kuliah di Amerika Serikat banyak bidang public policy. Buku itu saya simpan di Perpustakaan Paramadina. Saya taruh sana sehingga siapa saja bisa baca," terangnya.

Kemudian, saat dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies memutuskan membawa koleksi bukunya ke Balai Kota DKI. Biasanya, buku-buku itu selalu dibacanya ketika ada waktu senggang sebagai referensi bekerja memimpin Kota Jakarta.

"Ketika saya bertugas di DKI buku-buku itu saya bawa lagi, saya taruh ke sini karena saya butuh untuk membaca, supaya ketika menghadapi isu tantangan kita tahu tuh dulu apa saja ingin dikerjakan, ada referensinya, karena itulah gagasan itu penting. Jadi buku itu saya pindah ke sini," ujarnya.

Namun, kini dia telah memasuki pekan terakhir sebagai DKI-1. Dia pun memutuskan membawa koleksi bukunya dan meletakkan kembali di Universitas Paramadina.

"Dulunya di perpus sekarang sudah selesai, saya taruh lagi di kampus biar bisa dibaca sama orang," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dek/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads