Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai gairah berkegiatan Nahdlatul Ulama (NU) di DKI Jakarta saat ini tumbuh dengan sangat baik. Salah satunya ditandai dengan diresmikannya gedung baru sebagai Kantor 2 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Dikatakan Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, gedung Kantor 2 PWNU DKI Jakarta ini diresmikan bertepatan dengan bulan mulia Maulid Nabi Muhammad SAW dan momentum Resolusi Jihad 22 Oktober.
"Mudah-mudahan menjadi gedung yang barokah. Apalagi diresmikan di bulan kelahiran Rasulullah SAW, bulan baik. Kita harapkan berkahnya. Semoga memberikan manfaat lebih besar pada NU secara khusus dan masyarakat DKI Jakarta," ujar Gus Jazil dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua PWNU DKI ini mengatakan NU DKI Jakarta memiliki sejarah panjang dan mengalami pasang surut.
"NU DKI ini memiliki sejarah besar, bukan kecil, tapi pasang surut sejarah NU DKI terjadi. Kalau saat ini NU DKI sedang pasang kalau lihat gedungnya," kata Gus Jazil.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan KH Samsul Ma'arif, ghirah pengabdian dan pergerakan NU di DKI Jakarta saat ini semakin kuat dan solid. Hal ini yang kemudian membuat PWNU DKI mendapatkan dukungan dari Pemprov DKI.
"Mudah-mudahan Pj Gubernur (Heru Budi Hartono) kedepan juga memberikan support karena NU bukan organisasi politik. NU sudah meneguhkan diri sebagai benteng ulama dan NKRI, ini selalu dimana-mana, bukan hanya diomongkan, tapi dikerjakan," katanya.
Dikatakan Gus Jazil, pengabdian NU kepada bangsa ini bahkan sudah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Makanya wajar kalau negara memberikan penghargaan dengan lahirnya Hari Santri Nasional, ada undang-undang khusus soal pesantren," ujarnya
Gus Jazil berharap Pemprov DKI dan juga para pejabat selalu memberikan dukungan terhadap perjuangan NU. Sebab, tanpa NU sudah lama NKRI bubar. NU-lah yang mampu menjaga keutuhan negeri ini.
"Banyak kita lihat di Timur Tengah, Afghanistan, para pemikir, ulama gagal mempertemukan visi agama dan visi negara sehingga bentrok terus. Di Indonesia salah satunya karena jasa NU, akhirnya visi agama dan visi negara bisa duduk damai, bisa bekerja sama, tidak menjadi sumber perpecahan," tuturnya.
Bagi NU, kata Gus Jazil, agama adalah sumber perekat persatuan, bukan sumber perpecahan.
"Kalau negara terancam, warga NU wajib hukumnya membela dan itu dibuktikan dengan Resolusi Jihad 22 Oktober. Jihad wajib bagi NU, bukan jihad teriak-teriak di jalan memusuhi pemerintah," ucapnya.
Dia juga berharap NU DKI Jakarta bisa terus tumbuh menjadi kekuatan besar dalam mensyiarkan Islam ahlussunnah wal jamaah.
"Kalau NU besar di DKI, saya yakin DKI Jakarta ini adem. Warganya tak perlu resah. Para ulama NU DKI mampu menyelesaikan setiap masalah dengan cara duduk bersama karena visinya negara dan agama tidak bisa dipertentangkan," tandasnya.
Wakil Ketua DPP PKB ini berharap ke depannya Gedung Kantor II NU DKI bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk syiar Islam ahlussunnah wal jamaah dan mengembangkan masyarakat DKI Jakarta.
Sebagai informasi, hadir dalam peresmian acara tersebut antara lain, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Anggota DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi, Ketua PWNU DKI Samsul Ma'arif dan jajaran pengurus PWNU DKI lainnya.
(akn/ega)