Pemprov DKI Jakarta kini menambahkan fitur pemindai wajah (face recognition) di Stasiun MRT Asean, Jakarta Selatan. Fitur ini digunakan untuk membayar layanan tarif integrasi Jaklingko. Namun, fitur itu saat ini belum bisa digunakan oleh publik.
Pantauan detikcom di Stasiun MRT Asean pada Minggu (9/10/2022), sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi mesin pemindai wajah dalam keadaan menyala namun belum bisa digunakan. Mesin itu dilengkapi oleh kamera dan layar kecil bertuliskan JakLingko.
Mesin pemindai wajah itu teletak di depan 2 pintu (gate) yang lokasinya dekat dengan lift penumpang. Namun, gate itu justru diperuntukkan bagi penumpang yang keluar dari MRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang yang hendak menaiki MRT justru malah masuk melalui gate yang berbeda dari gate tempat fitur face recognition itu berada. Tepatnya, gate itu berada dekat dengan pusat informasi.
Petugas terlebih dahulu mengecek barang bawaan penumpang, kemudian penumpang masuk ke MRT menggunakan kartu elektronik maupun tiket elektronik yang dibeli melalui aplikasi MRT maupun JakLingko.
Salah satu petugas menyebut bahwa fitur itu memang belum, bisa digunakan untuk mendeteksi penumpang. Sebab, fitur itu baru sekali saja diuji coba oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat (7/10) lalu.
"Kalau itu face recognition itu belum bisa digunakan, terakhir baru uji coba saja," kata salah satu petugas di Stasiun MRT ASEAN yang ditemui detikcom, Minggu (9/10/2022).
Apa kata Jaklingko? Baca halaman selanjutnya.
Simak juga 'Anies Resmikan Tarif Integrasi LRT-MRT-TransJ: Maksimal Rp 10 Ribu':
Dikonfirmasi terpisah, Corsec Jaklingko Kevin Haikal juga membenarkan mesin pemindai wajah itu memang belum dioperasikan. Sebab, uji coba pada Jumat lalu sifatnya masoh prototype atau purwarupa.
"Belum, sifatnya kemarin uji coba prototype," kata Kevin saat dikonfirmasi, Minggu (9/10/2022).
Sebelumnya, pada Jumat (7/10) lalu Anies Baswedan meninjau Stasiun MRT ASEAN. Anies berujar di stasiun itu mulai diterapkan sistem pembayaran menggunakan pendeteksi wajah (face recognition).
"Jakarta mungkin menjadi tempat pertama yang gunakan face recognition untuk penumpang di kendaraan umum. Ini baru dilakukan di satu tempat," kata Anies di Stasiun MRT Asean, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
Anies meyakini layanan integrasi ini mampu menjadi pilihan rasional bagi masyarakat dalam beraktivitas. Selain menawarkan ongkos transportasi lebih murah, sistem ini memudahkan mobilitas dari satu angkutan umum ke angkutan lainnya.
"Kita ingin masyarakat menggunakan kendaraan umum karena itu pilihan rasional. Ketika itu pilihan rasional, maka akan berbondong-bondong orang gunakan kendaraan umum. Jadi ini yang sore ini diluncurkan," ujar Anies.