Polisi menangkap 6 pelaku pengoplos gas elpiji kemasan 3 kg ke tabung gas nonsubsidi di Ciwandan, Cilegon, Banten. Keenam pelaku punya peran berbeda.
Aksi para pelaku diketahui setelah ada laporan dari masyarakat soal kecurigaan adanya gas melon yang disuntikkan ke tabung gas 12 kg nonsubsidi. Polisi kemudian menyelidiki laporan tersebut dan menangkap 6 pelaku berinisial JS (46), OT (44) warga Kota Tangerang, HS (26), FS (25) warga Sumatera Utara, HS (34) warga Jakarta Barat, dan CN (54) warga Kabupaten Serang.
"Jadi dengan alat bantu pipa besi atau konektor ukuran kurang lebih 10 cm dan es balok mereka memindahkan setiap 4 tabung gas elpiji ukuran 3 kg ke tabung gas elpiji kosong ukuran 12 kg," kata Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro kepada wartawan di Mapolsek Ciwandan, Kamis (6/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi culas ini dilakukan para pelaku di Cilegon diketahui baru 2 hari. Polisi langsung menggerebek lokasi yang dijadikan para pelaku untuk mengoplos gas.
"Dalam waktu dua hari itu, tepat di Hari Sabtu (24/9) sekira pukul 11.00 WIB akhirnya para pelaku dapat diamankan ketika sedang melakukan penyuntikan. Jadi kita pas ke situ, langsung tertangkap tangan saat melakukan tindakan pidana tersebut, ada mobil dan gasnya," katanya.
Saat penangkapan berlangsung, polisi mengamankan 5 pelaku yang masing-masing berperan sebagai sopir dan operator yang menyuntikkan gas elpiji tersebut. Polisi kemudian mengembangkan kasus tersebut dan menangkap 1 pelaku lain yang berperan sebagai penyedia tempat.
Sementara itu, Kapolsek Ciwandan Kompol Rifki Seftirian mengatakan harga gas subsidi kemasan 3 kg dengan gas nonsubsidi 12 kg selisih sekitar Rp 150 ribu. Para pelaku mendapatkan harga Rp 20 ribu/tabung gas elpiji 3 kg dari Jakarta.
"Mereka membeli gas 3 kg pengiriman dari Jakarta (masih proses pengembangan), ini angkanya kurang lebih 20 ribu, kemudian yang 12 kg dijual Rp 250 ribu. Sedangkan harga pasar gas 12 kg sekitar Rp 260 ribu jadi ada selisih, kalo ini diisi 3 sampai 4 tabung maka mungkin modal hanya Rp 80 ribu menjadi Rp 250 ribu selisihnya ada sekitar di angka Rp 150 ribu," tuturnya.
Simak juga 'Oplos LPG Nonsubsidi Pakai LPG Bersubsidi, 16 Orang Ditangkap Polisi':