Penumpang TransJ Keluhkan Saldo Minimal Tap Out Rp 5.000: Tak Semua Mampu

Penumpang TransJ Keluhkan Saldo Minimal Tap Out Rp 5.000: Tak Semua Mampu

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 05 Okt 2022 10:58 WIB
Situasi Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2022)
Situasi di Halte Pinang Ranti, Jaktim (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Penumpang TransJakarta mengeluhkan perubahan sistem kartu baru yang mewajibkan minimal saldo Rp 5.000 saat keluar dari halte atau tap out. Penumpang menyebut tidak semua pengguna TranJakarta mampu dengan aturan itu.

"Kurang efektif juga, kan nggak semua masyarakat mampu ya harus ditinggalin (saldo) Rp 5.000 gitu," kata Amel (20), penumpang di Halte Pinang Ranti TransJakarta, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2022).

Amel menyebut tak semua kartu bisa diisi ulang di mesin pengisian saldo. Kartu multi-trip, misalnya, yang mayoritas mesti diisi ke minimarket terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat isi saldo kalau di minimarket minimal Rp 50 ribu, kalau di sini bisa Rp 10 ribu yang masuk ke kartu cuma Rp 8.500. Kalau nggak salah (kartu) Flazz belum bisa (di sini), khusus kartu TransJakarta," katanya.

Ia pun menyayangkan penerapan sistem kartu yang baru. Menurut Amel, penerapan tap in dan tap out di halte TransJakarta membuat antrean penumpang jadi mengular.

ADVERTISEMENT

"Kalau menurut saya terus-terusan kayak gini bakal antre juga setiap pagi karena harus tap berkali-kali kurang efektif," tutur Amel.

Sementara penumpang lain, Ronny Kusnardi (41), mengaku tak ada masalah dengan penerapan sistem kartu yang baru ini. Terutama terkait penggunaan satu kartu untuk satu orang.

"Menurut saya lebih bagus, kalau dilihat dari penumpang TransJakarta jadi lebih disiplin. Setiap orang bisa satu kartu nggak bisa ramai-ramai," kata Ronny.

"Karena sering kali orang yang nggak bawa kartu atau memang nggak ada kartu sering nitip, sering pakai bareng-bareng," tandasnya.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads