Konten prank laporan KDRT yang dilakukan Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven, menuai sorotan. Komnas Perempuan menilai Baim Wong dan Paula tak punya rasa empati terhadap korban KDRT.
"Itu jelas tidak bijak dan tidak menunjukkan empati kepada korban," kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah saat dihubungi, Senin (3/10/2022).
Siti mengatakan konten Baim Wong dan Paula seharusnya tidak pernah dilakukan oleh public figure yang memiliki pengaruh di publik. Konten keduanya pun dianggap sebagai ironi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang dibuat Baim dan Paula dalam video itu adalah ironi ya, karena minggu lalu kita baru 18 tahun UU PKDRT. Kemudian, di saat bersamaan, ada kolega mereka juga jadi korban KDRT terus muncul ini. Jadi tidak menunjukkan empati dan solidaritas kepada korban yang sedang berjuang mendapatkan keadilan," jelas Siti.
Menurut Siti, konten dari Baim Wong dan Paula itu pun menjadi gambaran kecil perihal isu KDRT dalam sudut pandang masyarakat. Banyak warga, kata Siti, yang menganggap isu KDRT bukan menjadi hal yang layak diperhatikan secara serius.
"Dalam konteks kultural KDRT itu adalah hal yang memiliki hambatan untuk penyelesaiannya secara hukum. Karena masih kuatnya budaya bahwa misalnya kekerasan dalam rumah tangga itu masih dianggap masalah personal. Kemudian korban KDRT itu karena memiliki relasi perkawinan, relasi emosi ketika mereka mau memilih keputusan dia akan mengalami banyak pertimbangan," jelas Siti.
"Kalau KDRT dia akan berpikir akan banyak menimbang nanti akan disalahin nanti akan membuka aib, anak-anak gimana, keluarga besar gimana," tambahnya.
Siti menambahkan, konten Baim dan Paula itu pun dianggap mengecilkan keberanian para korban KDRT untuk mengambil sikap melaporkan perkara tersebut ke pihak kepolisian.
"Sehingga memang ketika korban memilih lapor polisi itu sudah sangat berani. Karena dia harus melawan kekhawatiran, prasangka, sehingga harus didukung. Jadi secara regulasi sudah ada jaminannya tapi secara psikologis secara budaya masih memiliki hambatan," katanya.
Lebih lanjut Siti berharap konten prank lapor KDRT yang dilakukan Baim dan Paula ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Dia meminta public figure seharusnya memberikan konten yang bisa berpihak pada korban ketika mengangkat persoalan kekerasan kepada perempuan.
"Public figure dia miliki ruang untuk membantu korban juga, dia miliki ruang-ruang yang lebih dibandingkan sehingga alangkah baiknya konten yang dibikin itu harusnya membantu korban untuk berani, tidak merasa sendiri dan membantu masyarakat untuk mencegah dan membantu korban untuk pulih," ucap Siti.
Baca di halaman selanjutnya: Baim Wong dan Paula minta maaf.
Simak Video: Baim Wong Minta Maaf soal Konten Prank KDRT
Baim Wong-Paula Minta Maaf
Baim Wong telah datang ke Polsek Kebayoran Lama siang tadi. Ia meminta maaf dan akan melakukan introspeksi diri atas kesalahannya ini, apalagi yang di-prank institusi Polri.
"Jadi ke sini (Polsek Kebayoran Baru) mau minta maaf, saya minta maaf karena saya salah, introspeksi diri karena nggak boleh kita harus hargai institusi pemerintah kita, mudah-mudahan mengerti cuma bagi menegur kita dengan caranya masing-masing," ujar Baim Wong.
Baim Wong menerima jika harus ditegur atas kesalahannya. Ia juga mengaku sudah diingatkan istrinya soal konten ini.
"Saya nggak apa-apa, memang harus seperti ini, jadi tolong tegur saya terus kalau saya salah, karena saya manusia pikirannya nggak kenapa-kenapa ternyata ya begini, cuma tegur terus nggak apa-apa, biar belajar terus, istri saya juga sudah memperingatkan, cuman saya pribadi yang punya ide," jelas Baim.