Polri memperbarui data korban Tragedi Kanjuruhan, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Berdasarkan informasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, korban meninggal dunia berjumlah 125 orang.
"Terkait menyangkut masalah data korban peristiwa di Stadion Kanjuruhan, untuk korban meninggal dunia masih tetap 125 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, berdasarkan video konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur (Jatim), yang diberikan Divisi Humas Polri, Senin (3/10/2022).
Dedi kemudian meminta tolong kepada wartawan untuk meluruskan kabar soal jumlah korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan ini. "Kami minta tolong bantuan teman-teman media untuk meluruskan. Jangan sampai ada distorsi informasi lagi. Saat ini ya, hingga siang ini sementara yang kami dapat dari tim DVI adalah 125 orang," ungkap Dedi.
Sementara itu, Dedi menyampaikan jumlah korban luka berat yang tercatat adalah 21 orang. Dan korban luka ringan 304 orang.
"Sehingga jumlah korban ter-update adalah 455 orang," ucap Dedi.
Seperti diketahui Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022, malam. Saat itu suporter Arema FC, yaitu Aremania, beramai-ramai turun dari tribun Stadion Kanjuruhan ke lapangan usai Arema FC kalah 2-3 dalam laga melawan Persebaya.
Akibat suporter yang kecewa kemudian anarkis atas kekalahan Arema FC, polisi kemudian menembakkan gas air mata. Diduga tembakan demi tembakan gas air mata ke arah suporter tak terkendali.
(aud/fjp)