Pendeta Gilbert Meminta Maaf
Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf atas ucapannya yang menjustifikasi seolah Brigadir J sebagai pelaku pelecehan di kasus Ferdy Sambo. Pendeta Gilbert Lumoindong pun akhirnya men-take down video yang memuat pernyataannya tersebut.
"Saya atas nama pribadi menyampaikan maaf sebesar-besarnya untuk keluarga Pak Samuel Hutabarat dan Ibu Rosti Simanjuntak, orang tua Brigadir J, jika ada pernyataan-pernyataan saya yang mengecewakan dan menyakitkan," kata Gilbert dilihat dari akun YouTube pribadinya, Sabtu (1/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gilbert Lumoindong telah menghapus video berisi pernyataannya itu. Ia mendoakan keluarga Brigadir J.
"Videonya saya take down, tetapi saya tetap mendoakan Bapak dan Ibu keluarga seperti selalu saya katakan," katanya.
Gilbert menyatakan tidak bermaksud menyakiti perasaan keluarga Brigadir J. Gilbert menyadari kesalahannya sebagai hamba Tuhan yang tidak luput dari kekurangan.
"Tidak ada maksud saya untuk menyakitkan, tetapi sebagai manusia biasa, hamba Tuhan, pasti tidak lepas dari satu kekurangan," ucapnya.
Ia kemudian meluruskan pernyataannya sebelumnya. Maksud Gilbert adalah agar kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo diproses seusai prosedur yang ada dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Saya hanya ingin segala sesuatu berjalan dengan baik. Biarlah tetap asas praduga tak bersalah kita tetap jaga. Kita mendoakan hasil pengadilan yang jujur. Kepada Ibu Rosti, Pak Samuel, dan seluruh keluarga Hutabarat dan Simanjuntak, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya sekali lagi mengucapkan maaf dan secara jujur tidak pernah saya memberkati pernikahan itu," tuturnya.
Jelaskan Maksud Pernyataannya
Dalam perbincangan dengan detikcom, Gilbert Lumoindong memberikan penjelasan terkait pernyataannya itu. Gilbert menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin masyarakat melihat kasus pembunuhan Brigadir J ini dari dua sisi.
"Jadi kan itu gini, bahwa itu kan (dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi adalah hasil) rekonstruksi polisi ya, bahwa Pak Mahfud Md bilang ada alasan dewasalah, terlalu vulgarlah, jadi waktu rekonstruksi kan jelas ada kejadian. Jadi saya tidak mengarang apa pun," kata Gilbert.
"Kemudian saya melihat nggak ada yang berani bicara ini (soal dugaan pelecehan), sebetulnya itu saja. Kok di rekonstruksi ada, di pernyataan ada, tapi nggak ada yang berani ngomong," tambahnya.
Gilbert Lumoindong mengaku bersuara untuk Putri Candrawathi. Gilbert menjelaskan dirinya hanya ingin masyarakat tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah, karena ada pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku dirinya mendapatkan penjelasan.
"Nggak (membela Ferdy Sambo), saya bersuara lebih kepada untuk Ibu Putri. Tolong dipisahkan antara Ibu Putri dengan Pak Ferdy Sambo. Kalau dengar pernyataan saya yang jelas, saya bilang yang salah ya salah, tetapi yang tidak salah, kan ini kan ada dugaan perkosaan bukan di Duren Tiga, tapi kejadian yang di Magelang itu kan perkosaan," katanya.
Glbert meminta agar masyarakat menyerahkan proses hukum kepada aparat kepolisian. Ia juga berharap agar masyarakat menyerahkan apa pun keputusan pengadilan nantinya.
"Jadi saya sebetulnya hanya bela Ibu Putri, ini lho ada kasus ini kenapa sih nggak pakai asas praduga tak bersalah, ayo kasih kesempatan kepada pengadilan, karena yang kita lihat sekarang sudah trial by mass jadi apa pun keputusan hakim nggak akan mungkin dipercaya. Saya hanya mau masyarakat jujur bahwa ada dua sisi dari mata uang, apa sih sampai orang bintang dua berani membunuh atau memerintahkan membunuh itu kondisinya apa," jelasnya.
Baca di halaman selanjutnya: GBI beri peringatan keras....