Mediasi Tak Buahkan Hasil
Pada Jumat (30/9), pihak yayasan dimediasi dengan para pelaku. Namun, mediasi berujung buntu.
Pihak Vihara Tien En Tang hari ini melakukan mediasi dengan Pemkot Jakarta Barat hingga kepolisian. Belum ada keputusan dari mediasi ini, sebab ahli waris tidak hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil mediasi, menurut saya belum ada kesimpulannya ya, karena dari pihak ahli warisnya juga tidak hadir," ujar pengurus Vihara Tien En Tang Sherly Wu kepada wartawan, Jumat (30/9/2022).
Mediasi ini dihadiri pihak vihara, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce, Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko hingga pihak terkait lainnya. Atas ketidakhadiran pihak ahli waris, Sherly pun mengaku kecewa.
"Jadi sudah dua kali ya. Jadi ya cukup mengecewakan ya," ungkapnya
Dari hasil mediasi, Sherly mengatakan bahwa umat harus lebih bersabar. Sebanyak 300 umat diminta untuk beribadah di tempat ibadah lain.
"Saat ini berantakan banget, banyak barang-barang yang hilang juga. Hancur, layar juga seperti kebalik," tutur dia.
Laporan Perusakan Prasasti
Peristiwa perusakan prasasti di Vihara Tien En Tang ini terjadi pada Selasa (27/9). Berdasarkan keterangan saksi, prasasti yang dirusak tersebut dibuang di tempat sampah oleh pelaku.
"Menurut keterangan saksi, pelaku telah merusak vihara dan prasasti milik vihara telah dibuang di sampah depan vihara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya, Jumat (30/09/2022).
Pengurus Vihara Tien En Tang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Zulpan menyebut 5 orang saksi telah diperiksa.
"Untuk pelaku masih dalam penyelidikan," katanya.
(mea/lir)