.webp)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri akan melakukan perubahan kultural. Dia mengatakan reformasi Polri sudah ada dalam program Polri Presisi (prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan).
"Perubahan program transformasi menuju Polri yang Presisi, di dalamnya sebenarnya sudah mengatur tentang reformasi kultural," kata Jenderal Sigit dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (30/9/2022).
Dia mengatakan Polri harus menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam tribrata dan catur prasetya. Selain itu, dia mengatakan perubahan kultural juga ditingkatkan melalui pendekatan religi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan reformasi Polri juga ada dalam peraturan kapolri (perkap) yang mengatur tentang pengawasan melekat terhadap anggota Polri. Dia menambahkan, setiap anggota Polri juga harus saling mengingatkan.
"Namun demikian, jika proses itu tetap dilanggar maka kita berikan punishment sehingga terjadi keseimbangan," ucapnya.
"Mana yang berbuat baik dan layak diberikan penghargaan karena kerja kerasnya, prestasinya. Dan mana yang harus kita proses karena melanggar dan itu membuat organisasi terganggu," tambahnya.
Sigit ingin Polri lebih aspiratif terhadap masyarakat. Dia juga berharap masyarakat ikut mengawasi Polri.
"Ke depan konsep kita seperti itu, melanjutkan presisi kami, kami akan lebih aspiratif terhadap masyarakat, dan saya minta tolong kami diawasi, berikan kami masukan hal-hal yang masih kurang dan itu menjadi evaluasi kami untuk kami perbaiki," kata dia.
Dia menegaskan ingin agar Polri menjadi institusi yang betul-betul memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tugas pokok Polri.
Simak juga video 'Wanti-wanti Kapolri ke Anggota: Melanggar Aturan, Saya Copot!':
