Ibas Tak Sepakat Julukan 'Golden Boy of America': SBY Golden Boy of Indonesia

Ibas Tak Sepakat Julukan 'Golden Boy of America': SBY Golden Boy of Indonesia

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 27 Sep 2022 19:58 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) hadiri acara Partai Demokrat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (13/5/2022).
Ibas (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan menyebut Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan 'golden boy of America' atau anak emas Amerika Serikat (AS). Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai SBY merupakan golden boy of Indonesia.

Ibas awalnya menyebut SBY dan Demokrat tidak bisa dikatakan pro dengan negara mana pun. Ibas menyebut SBY dan Demokrat pro terhadap Indonesia.

"Kami sendiri dibilang pro-Amerika, tentu tidak. Dibilang pro-China juga tidak. SBY ini pro-Indonesia, Ibas ini pro-Indonesia, Partai Demokrat pro-Indonesia," kata Ibas kepada wartawan, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibas mengungkit SBY berhubungan baik dengan AS dan China saat masih memimpin RI. Putra bungsu SBY ini mengatakan ayahnya membangun hubungan strategis dengan banyak negara.

"Pada masa pemerintahan SBY, beliau berhubungan baik dengan Amerika dan juga dengan China. Beliau beberapa kali kunjungan ke Amerika dan membangun kemitraan strategis dengan Amerika. Dengan China juga demikian, beliau beberapa kali mengundang investor China hadir ke Indonesia. Begitu pun beliau sempat berkunjung ke China, dan hubungannya sangat baik," kata dia.

ADVERTISEMENT

Waketum Demokrat ini kemudian berbicara soal filosofi kebijakan luar negeri Indonesia di era SBY yaitu 'all foreign direct policy with millions friends, zero enemy'. Filosofi itu, menurut dia, menjadi dasar kebijakan SBY dalam menjalin kerja sama dengan negara lain.

"Kebijakan luar negeri semua arah di mana satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Kita bisa kerja sama dengan siapa pun. Filosofi ini menjadi dasar kebijakan kerja sama dengan negara lain di dunia," katanya.

Ibas menyebut filosofi ini diperlihatkan dalam partisipasi Indonesia di berbagai forum internasional seperti G20, ASEAN, Bali Agreement tahun 2007, yang kemudian menjadi cikal bakal Paris Agreement on Climate Change 2015, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan berbagai perjanjian pasar bebas (FTA) dengan Jepang, India, dan Tiongkok.

Ibas pun menyebut SBY merupakan salah satu golden boy of Indonesia. Ibas mengajak berbagai pihak agar mewujudkan pemilihan presiden (pilpres) selanjutnya yang bisa menghasilkan 'golden boy of Indonesia' lainnya.

"Jadi, SBY menurut saya dia adalah salah satu 'Golden Boy of Indonesia'. Dalam pemilihan presiden mendatang, tentunya tugas kita untuk mencetak Golden Boy-Golden Boy of Indonesia lainnya yang pro-Indonesia, yang kepemimpinannya sepenuhnya untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia berkeadilan sosial tapi di lain sisi juga tetap eksis, aktif, produktif dalam pergaulan tingkat dunia," katanya.

Dia mengatakan negara-negara lain punya kepentingan masing-masing terhadap Indonesia. Menurutnya, yang paling penting ialah Indonesia harus mencari keuntungan dari hubungannya dengan negara lain.

"Negara-negara asing, baik Amerika, Rusia, China, maupun negara lainnya, tentunya memiliki kepentingan masing-masing terhadap negara Indonesia. Namun di balik semua itu, yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan negara asing untuk memberikan keuntungan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi Indonesia. Indonesia harus jadi juara di negeri sendiri, tapi juga harus bersemi di dunia internasional," lanjutnya.

Ibas berharap presiden terpilih di 2024 memiliki sikap 'Indonesia First'. "Presiden 2024 akan dan harus 'Indonesia First', mengedepankan kepentingan bangsa Indonesia," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Zulfan Lindan: Gelar SBY itu Disebut Sebagai The Golden Boy of America

[Gambas:Video 20detik]




Elite NasDem Anggap SBY 'Golden Boy of America'

Sebelumnya, Zulfan Lindan bicara peran AS terhadap perpolitikan di sejumlah negara. Zulfan mendengar bahwa SBY memiliki gelar golden boy of America atau anak emas Amerika.

Zulfan Lindan awalnya bercerita tentang buku yang membongkar peran Central Intelligence Agency (CIA) atau badan intelijen AS dalam menjegal, menggulingkan, hingga kudeta seorang presiden. Zulfan mencontohkan peran CIA di Timur Tengah.

"Jadi peran CIA itu sangat besar, dan kita lihat di Timur Tengah, misalnya bagaimana peran CIA, Mossad, mengganggu Syria, mengganggu Lebanon, Iran semuanya. Jadi kita tidak bisa bilang itu tidak bisa," kata Zulfan saat diskusi Adu Perspektif dengan tema 'Membaca Manuver Tabloid, Dewan Kolonel, hingga Isu Dendam Lama' yang diselenggarakan detikcom dan Total Politik, Senin (26/9).

"Jadi tetaplah tangan-tangan asing punya kepentingan, apa lagi negara seperti Amerika negara super power itu pasti menggunakan. Itu punya kepentingan semua," imbuhnya.

Zulfan Lindan kemudian bercerita mengenai gelar SBY yang dia dengar. SBY, kata Zulfan Lindan, bergelar golden boy of America atau anak emas Amerika.

"Itu kesimpulannya, orang mengatakan, apa kesimpulannya? Gelar SBY itu orang jangan lupa, disebutkan sebagai the golden boy of America, ya kan? Kita dengar itu," ujarnya.

Namun gelar anak emas Amerika itu, menurut Zulfan Lindan, dibantah oleh SBY. Kendati demikian, menurutnya, gelar anak emas Amerika itu bukan lagi menjadi rahasia umum.

"Pak SBY membantah, 'Tidak benar saya jadi the golden boy' kan begitu, bantah saja. Tapi kalau kita bicara dengan banyak orang, itu gelar the golden boy of America," ujar Zulfan Lindan.

Halaman 2 dari 2
(fca/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads