Hal tersebut disampaikan Zulfan saat menanggapi kekhawatiran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut ada upaya Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon. Menurutnya, kekhawatiran SBY itu ada kaitannya dengan kasus Formula E Jakarta yang masih dalam tahap penyelidikan KPK.
Zulfan kemudian mengaitkannya dengan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies merupakan salah satu pihak yang sudah diundang KPK untuk dimintai keterangan pada tahap penyelidikan Formula E.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, sosok Anies ini disebut Zulfan sebagai salah satu bakal capres dengan elektabilitas tinggi. Dia menilai, atas dasar itu, muncullah kekhawatiran SBY sehingga berkata bahwa ada upaya Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua paslon.
"Kita nggak tahu apakah Anies ini menjadi tersangka ataupun tidak menjadi tersangka, kan gitu," jelas dia.
"Tapi kalau ini menuduh si A, si B, merekayasa untuk kejadian ini, nah saya kira itu kurang tepat," imbuhnya.
Bantahan KPK
Kabar yang disampaikan Zulfan itu kemudian dibantah mentah-mentah oleh KPK. Menurut KPK, kasus dugaan korupsi Formula E masih dalam tahap penyelidikan.
"Sejauh ini tidak ada informasi mengenai hal (gelar perkara) tersebut," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (22/9).
KPK mengatakan proses penyelidikan masih dilakukan. Ali menyatakan KPK melakukan penyelidikan suatu perkada dengan hati-hati.
"Hingga kini proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh KPK," ujar Ali.
"Kami tidak akan mempercepat maupun sengaja memperlambat proses penyelesaian kasus, semua dilakukan sesuai prosedur dan koridor hukum," sambungnya.
(taa/aud)