Nadiem Jawab Kritik soal 'Tim Bayangan'
Saat menghadiri rangkaian United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Nadiem menjawab kritik terkait 'tim bayangan' Kemendikbud-Ristek. Nadiem mengungkapkan tim yang beranggotakan 400 orang yang disebutnya saat jadi panelis dalam acara TES Solutions Day adalah GovTech Edu. Organisasi tersebut menurutnya berada di bawah BUMN PT Telkom Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sebenarnya yang saya maksud kemarin itu karena mungkin translasi bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Jadi maksud saya adalah ada organisasi yang men-shadow. Men-shadow artinya cermin dari organisasi di Kemendikbud," ujar Nadiem Makarim eksklusif kepada detikEdu di Washington, DC, Jumat (23/9/2022).
Nadiem kemudian memberi klarifikasi posisi GovTech Edu sebenarnya adalah vendor yang dikontrak Kemendikbud-Ristek.
"Tentunya organisasi itu yang ada di bawah PT Telkom itu (GovTech Edu) adalah vendor. Kontraknya adalah vendor. Jadinya saya harus klarifikasi ya, jelas mereka itu adalah vendor secara kontraktual," kata Nadiem.
"Yang bikin negara-negara luar negeri tercengang dengan presentasi kita adalah cara kementerian kita berkolaborasi dengan tim vendor ini bukan seperti vendor, itu sebenarnya kuncinya," ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, Kemendikbud-Ristek menganggap GovTech Edu merupakan mitra kerja yang bisa menyampaikan dan mendiskusikan pendapat dengan pejabat-pejabat kementerian. Nadiem meyakini model kerja sama ini bisa pula diterapkan di kementerian lain. Sehingga produk-produk gratis yang dapat mengakselerasi transformasi kementerian dapat dikembangkan.
"Ini adalah suatu hal yang menurut kami adalah harus dilakukan seluruh kementerian. Agar tiap kementerian punya kemampuan untuk membangun produk-produk gratis yang bisa mengakselerasi transformasi yang mereka lakukan. Dan mempunyai paradigma baru untuk mendengar stakeholder," ujarnya.
"Terus terang ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia di panggung dunia. Anda lihat sendiri gimana orang bertepuk tangan dengan program kita. Karena kita dilihat sebagai inovator bukan sekedar mengejar ketertinggalan," tambahnya lagi.
Nadiem pun menegaskan dana untuk membayar 400 orang di dalam GovTech Edu berasal dari anggaran Kemendikbud-Ristek. GovTech Edu dibentuk 2020 lalu saat pandemi COVID-19 melanda diisi dengan sumber daya manusia yang punya pengalaman di perusahaan-perusahaan teknologi baik nasional maupun multinasional.
(knv/fjp)