Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan trilateral dengan India dan Australia di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York. Retno menyebut pertemuan itu lebih banyak membahas soal kawasan Indo-Pasifik.
Retno menyebut kawasan Indo-Pasifik sedang diperebutkan pengaruhnya oleh negara-negara besar dan inilah yang disampaikan Indonesia dalam pertemuan trilateral itu. Indonesia, kata Retno, ingin kawasan ini tetap damai.
"Indonesia menyampaikan perspektif seperti ini. Yang pertama ASEAN. Kita sampaikan bahwa kita ingin Indo-Pasifik tetap jadi kawasan damai, stabil, makmur," kata Retno di New York, Sabtu (24/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia, kata Retno, telah menginisiasi lahirnya ASEAN Outlook on The Indo-Pacific agar Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai dan sejahtera. Tahun depan, kata Retno, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN dan dia ingin upaya ini dilanjutkan dengan menambahkan konsep yang sifatnya konkret.
"Ada paper yang disiapkan Indonesia untuk mengarusutamakan prioritas kerja sama di ASEAN Outlook on The Indo-Pacific. Inisiatif lain, kita akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum. Ini bagian konsep besar Indo-Pasifik jadi kawasan makmur," ujar Retno.
Retno menyampaikan Indonesia terus menjalin komunikasi yang baik dengan Pasifik lewat kerja sama ekonomi dan pembangunan. Retno mengatakan akan ada penyelenggaraan Pacific Forum for Development pada Desember dengan mengundang negara-negara Pasifik dan mitra yang dapat membantu Pasifik dalam hal pembangunan.
"Kita akan selenggarakan pertemuan tingkat menteri untuk Archipelagic and Island States Forum, AIS forum, negara kecil yang sebagian di Pasifik Selatan. Kita akan bahas kerja sama ekonomi termasuk masalah blue economy, dan rencananya dari AIS Forum ini kita akan merencanakan KTT AIS tahun depan. AIS ini lahir oleh Indonesia. Jadi pada saat kita memiliki strategi di Pasifik, kita desain dengan baik," katanya.
Retno menekankan pendekatan Indonesia terhadap kawasan Indo-Pasifik, yakni soal ekonomi dan sifatnya tidak mendikte. Retno menyebut Indonesia selalu siap bersinergi.
"Approach kita adalah ekonomi karena tidak lupa perdamaian penting. Jadi itu yang tadi saya sampaikan saat pertemuan dengan India dan Australia. Dengan yang lain kita siap bersinergi dan bahkan dengan China, waktu pertemuan dengan Wang Yi, dia memberikan dukungan pada ASEAN Outlook on Indo-Pacific," ujarnya.
(gbr/aud)