Klarifikasi SMAN 1 Dramaga
Diberitakan sebelumnya, pihak SMA Negeri 1 Dramaga membantah meminta siswi membuka celana dalam untuk membuktikan sedang haid. Pihak sekolah mengakui adanya pemeriksaan dengan meraba bokong, tetapi dilakukan oleh siswi lainnya. Pemeriksaan juga dilakukan oleh guru perempuan.
Juru bicara SMA Negeri 1 Dramaga Baitul Harahap menjelaskan hal itu terjadi seusai salat Duha di sekolah. Siswi yang tidak mengikuti salat dengan alasan sedang haid dikumpulkan di satu ruangan oleh guru perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu gurunya juga menyampaikan, 'mohon maaf ke kalian, apa kalian misalkan mau menerima seperti begini', istilahnya orang Sunda dicabak (dipegang) sedikit aja, 'oh memang ada pembalut', seperti itu. Jadi di belakang roknya itu kan, kalau dicabak ada pembalut, 'oh benar, sedang datang bulan'," kata Baitul Harahap saat dihubungi detikcom, Rabu (21/9).
Pemeriksaan dilakukan kepada siswi kelas 10-12 di ruangan itu. Harahap mengatakan pemeriksaan itu baru pertama kali dilakukan dan terjadi secara spontan.
"Iya, (sebelumnya) belum ada, yang tadi saya bilang tadi spontan. Dari kesiswaan kan mereka mungkin punya data melihat anak-anak putri semakin bertambah (yang tidak ikut salat Duha) gitu. Oh iya, mungkin siklusnya seperti itu, tapi kok ini tambah banyak," paparnya.
Tetapi kemudian hal ini diprotes oleh orang tua murid. Akhirnya persoalan tersebut diselesaikan dengan cara musyawarah bersama orang tua siswi.
(mea/fjp)