Plt Bupati Bogor soal Guru Cek Siswi Haid: Maksud Baik, Caranya Tak Tepat

Plt Bupati Bogor soal Guru Cek Siswi Haid: Maksud Baik, Caranya Tak Tepat

M Solihin - detikNews
Jumat, 23 Sep 2022 15:05 WIB
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (Foto: dok. Istimewa)
Bogor -

Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan buka suara soal isu siswi diminta guru membuktikan sedang haid atau tidak dengan cara meraba bokong. Menurut Iwan, maksud guru tersebut baik, tetapi caranya yang kurang tepat.

"Saya sudah mendengar soal informasi itu. Kalau yang saya lihat, maksudnya sebetulnya baik, ingin mengetahui kejujuran siswi karena infonya kan itu semakin sedikit yang ikut salat Duha. Cuma memang caranya mungkin yang kurang tepat, karena khawatir ada siswi yang tidak nyaman atau lainnya," ujar Iwan saat dihubungi wartawan, Jumat (23/9/2022).

Iwan meminta para guru mencari cara lain untuk mengetahui kejujuran seorang siswi. Agar siswi tersebut tidak merasa dilecehkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan harus dipikirkan lagi, dicari cara yang lain agar tidak ada yang merasa tidak nyaman atau dilecehkan," katanya.

Iwan menyebut, narasi bahwa guru meminta siswi membuka pakaian dalam untuk membuktikan kejujuran siswi adalah keliru. Hal itu, kata Iwan, diketahui dari hasil penelusuran pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAD) Kabupaten Bogor.

ADVERTISEMENT

"Cuma narasi yang beredar memang banyak yang kurang pas juga, seperti pemeriksaan pakaian dalam, hasil klarifikasi itu tidak ada. Itu sudah ditelusuri KPAD," katanya.

Iwan berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

"Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang," pungkasnya.

Lihat juga video 'Detik-detik Percobaan Penculikan Siswi SMP di Jaktim':

[Gambas:Video 20detik]



Baca di halaman selanjutnya: klarifikasi pihak sekolah.....

Klarifikasi SMAN 1 Dramaga

Diberitakan sebelumnya, pihak SMA Negeri 1 Dramaga membantah meminta siswi membuka celana dalam untuk membuktikan sedang haid. Pihak sekolah mengakui adanya pemeriksaan dengan meraba bokong, tetapi dilakukan oleh siswi lainnya. Pemeriksaan juga dilakukan oleh guru perempuan.

Juru bicara SMA Negeri 1 Dramaga Baitul Harahap menjelaskan hal itu terjadi seusai salat Duha di sekolah. Siswi yang tidak mengikuti salat dengan alasan sedang haid dikumpulkan di satu ruangan oleh guru perempuan.

"Ibu gurunya juga menyampaikan, 'mohon maaf ke kalian, apa kalian misalkan mau menerima seperti begini', istilahnya orang Sunda dicabak (dipegang) sedikit aja, 'oh memang ada pembalut', seperti itu. Jadi di belakang roknya itu kan, kalau dicabak ada pembalut, 'oh benar, sedang datang bulan'," kata Baitul Harahap saat dihubungi detikcom, Rabu (21/9).

Pemeriksaan dilakukan kepada siswi kelas 10-12 di ruangan itu. Harahap mengatakan pemeriksaan itu baru pertama kali dilakukan dan terjadi secara spontan.

"Iya, (sebelumnya) belum ada, yang tadi saya bilang tadi spontan. Dari kesiswaan kan mereka mungkin punya data melihat anak-anak putri semakin bertambah (yang tidak ikut salat Duha) gitu. Oh iya, mungkin siklusnya seperti itu, tapi kok ini tambah banyak," paparnya.

Tetapi kemudian hal ini diprotes oleh orang tua murid. Akhirnya persoalan tersebut diselesaikan dengan cara musyawarah bersama orang tua siswi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads