4 Aksi Preman Pemalak Kecele Targetnya Ternyata Aparat

4 Aksi Preman Pemalak Kecele Targetnya Ternyata Aparat

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 21 Sep 2022 13:57 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Ilustrasi Kejahatan (Andi Saputra/detikcom)
Jakarta -

Seorang preman memalak pengendara yang ternyata anggota pasukan elite TNI di Bekasi. Cerita pemalak 'salah target' ini juga pernah beberapa kali terjadi.

Dalam video yang beredar, tampak seseorang pria mencium tangan pria berseragam loreng. Kemudian tampak beberapa orang lainnya mendekat.

Disebut-sebut, pria berseragam loreng adalah prajurit TNI AL. Sementara pria yang mencium tangan adalah preman Bekasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mobil saya diberhentiin tiba-tiba sama preman kampung sini. Pas suami buka jendela, mereka nggak ngeh suami anggota (TNI), tetap dipalak sama mereka," narasi dalam video itu.

Di narasi tersebut, ditulis si preman meminta Rp 10 ribu kepada prajurit TNI AL. Namun prajurit TNI itu justru menunjukkan alat tempurnya.

ADVERTISEMENT

Belakangan terungkap bahwa prajurit TNI yang dipalak adalah anggota pasukan elite TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Betul," ujar Kasubdisproden Dispenal Kolonel TNI AL Fajar Tri Rohadi kepada detikcom. Fajar menjawab pertanyaan betul tidaknya prajurit TNI AL yang dipalak merupakan anggota Kopaska.

Kisah ini bukan yang pertama kali terjadi. Dirangkum detikcom, Rabu (21/9/2022), setidaknya pernah ada kejadian serupa yang mirip dengan kisah ini.

Simak video 'Ciut Nyali Preman Bekasi, Cium Tangan-Minta Maaf Usai Palak TNI':

[Gambas:Video 20detik]



1. Preman palak polisi nyamar

Sepak terjang tukang palak berinisial Ya (22), Sup (41), dan AT (39) berakhir setelah tertangkap tangan oleh polisi ketika memalak wisatawan di jalur Simpang Loji, arah Geopark Ciletuh, Sukabumi.

Aksi para pelaku itu meresahkan warga, yang kemudian melaporkan hal itu ke polisi. Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy kemudian memerintahkan Satgas Ops Preventif Ops Lilin Lodaya 2019 untuk mengecek laporan tersebut.

"Masyarakat resah, banyak laporan korban yang dipalak. Atas perintah Kapolres, kami melakukan pengecekan, ternyata benar ada sekelompok orang yang minta-minta kepada kendaraan yang lewat. Ada tiga pelaku yang kita amankan sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi," kata Iptu Tenda Sukendar Kasat Sabhara Polres Sukabumi kepada detikcom, Minggu (29/12/2019).

Petugas Satuan Sabhara Polres Sukabumi bergerak dengan menyamar menjadi wisatawan untuk memastikan aktivitas para pelaku. Ternyata benar saja, saat melintas, kendaraan yang ditumpangi polisi dihentikan dan dimintai uang oleh para pelaku.

Dari ketiga pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang yang diduga hasil memalak pengendara yang melintas di jalur tersebut.

2. Pemalak polisi di Palembang

Pemalak sopir truk memalak seorang sopir di Simpang 4 Macan Lindungan, Palembang, Sumatera Selatan. Ternyata yang dipalak itu adalah polisi. Pemalak pun langsung menusuk si polisi.

Informasi diterima detikcom, aksi itu terjadi Selasa (17/12) sore di Simpang 4 Macan Lindungan, Ilir Barat I. Saat itu ada sopir dipalak. Pemalak juga memalak pria bernama Eko, tapi ternyata Eko adalah polisi. Karena kepergok, pelaku menikam Eko.

Simpang 4 Macan Lindungan memang sudah menjadi 'neraka' bagi para sopir truk. Hal ini karena pemalak kerap beraksi meminta uang dengan modal pisau, parang dan samurai.

Tidak hanya itu, pemalak bahkan tak segan-segan merusak mobil dan melukai sopir truk.

Pemalak pun akhirnya ditangkap. Pelaku ditembak kaki kanannya setelah mencoba melarikan diri.

"Pelaku pemalakan sadis dan penusukan Aiptu EL di Simpang 4 Macan Lindungan telah ditangkap. Pelaku adalah Roni (19)," tegas Kasubdit Jatanras Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi ditemui di Polda, Selasa (28/1/2020).

Pelaku, kata Suryadi, ditangkap tim Unit 4 Subdit Jatanras di wilayah Panukal Albab Lematang Ilir. Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Suryadi dan Kanit Kompol Zainuri.

"Sekitar 10 hari kami kejar ke Pali setelah ada informasi tempat persembunyian dia. Pukul 02.00 WIB tadi sampai di Polda dan sekarang masih diperiksa," imbuh Suryadi.

3. Pemalak badut di Medan

Video yang menunjukkan dua orang berdebat disertai narasi seorang preman pemalak badut dipergoki polisi di Medan viral. Dilihat detikcom, Kamis (7/10/2021), dalam video berdurasi 1 menit itu, tampak ada seorang pria berkaus putih berdiri di trotoar. Dia tampak berbicara dengan seorang pria lainnya yang memakai helm serta jaket merah.

Pria berjaket merah itu tampak menanyakan sejumlah hal ke pria berkaus putih. Pria memakai helm itu disebut sebagai polisi.

Ada seorang berkostum badut yang duduk di dekat mereka. Pengunggah video menyertakan narasi bahwa pria berkaus putih itu merupakan preman yang kepergok polisi saat memalak badut.

"Orang capek kau main minta aja. Udah kuat badan kau? Ha? Main kita ayok," kata pria berjaket merah itu sambil menarik si pria berkaus putih.

Pria berkaus putih itu terlihat tak melawan dan hanya terdiam. Pria berjaket merah itu juga bertanya apakah si pria berkaus putih itu anggota ormas tertentu atau bukan.

"Aku Propam," ucap si pria berjaket merah.

Kejadian itu disebut terjadi di Jalan Gajah Mada. Namun pengunggah tak menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi.

4. Pemalak prajurit TNI AL

Terbaru adalah pemalak yang mencium tangan pria berseragam loreng. Kemudian tampak beberapa orang lainnya mendekat.

Disebut-sebut, pria berseragam loreng adalah prajurit TNI AL. Sementara pria yang mencium tangan adalah preman Bekasi.

"Jadi mobil saya diberhentiin tiba-tiba sama preman kampung sini. Pas suami buka jendela, mereka nggak ngeh suami anggota (TNI), tetap dipalak sama mereka," demikian narasi dalam video itu.

Di narasi tersebut ditulis si preman meminta Rp 10 ribu kepada prajurit TNI AL. Namun prajurit TNI itu justru menunjukkan alat tempurnya.

"Pas tahu suami dan teman, anggota, mereka minta maaf sampai cium tangan," narasi video tersebut.

Belakangan terungkap baha prajurit TNI yang dipalak yakni anggota pasukan elite TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Betul," ujar Kasubdisproden Dispenal Kolonel TNI AL Fajar Tri Rohadi kepada detikcom. Fajar menjawab pertanyaan betul tidaknya prajurit TNI AL yang dipalak merupakan anggota Kopaska.

Ada dua prajurit yang dipalak oleh preman tersebut. Keduanya berada dalam kendaraan mobil yang sama.

"(Nama prajurit TNI AL yang dipalak) Pak Syaiful dan Pak Wiro," tutur Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Witrionaldi.

Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Witrionaldi membenarkan aksi pemalakan di Babelan, Bekasi. Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Jumat (16/9).

Witrionaldi mengatakan ada lima orang preman yang ditangkap. Dia memastikan kelima orang tersebut bukan bagian dari ormas, melainkan hanya preman biasa.

"Ada 5 orang kita amankan," kata Witrionaldi kepada detikcom, Selasa (20/9).

Halaman 2 dari 3
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads