.webp)
Wali Kota Bogor Bima Arya akan mengurangi angkutan kota (angkot) yang beroperasi di pusat Bogor. Pengurangan angkot tersebut dilakukan demi percepatan program penataan transportasi di Kota Bogor.
"Jadi yang pertama, saya ingatkan tadi bahwa tahun ini dan tahun depan adalah injury time, bulan-bulan akhir dari masa bakti saya dan Pak Wakil. Maka saya minta semua tancap gas, untuk berkolaborasi mencapai target-target. Target yang paling utama adalah pengurasan angkot secara maksimal, semaksimal mungkin di pusat kota," kata Bima setelah menghadiri peringatan Hari Perhubungan di kantor Dishub Kota Bogor, Rabu (21/9/2022).
Bima menyebut salah satu upaya pengurasan angkot di tengah kota dilakukan melalui program konversi 2 banding 1 atau dua angkot menjadi satu dan penataan ulang trayek. Kawasan tengah kota yang dimaksud adalah kawasan Jl Pajajaran dan jalur Sistem Satu Arah (SSA) yang meliputi Jalan Otista, Jalan Djuanda, Jalan Jalak Harupat, dan Jalan Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada program konversi, ada program dua menjadi satu, ada program penataan ulang trayek dan sebagainya. Semaksimal mungkin saya targetkan pengurangan angkot di pusat kota. Sekali lagi, terutama di jalur SSA. Ini semua bergerak ke sana. Karena ini adalah janji kampanye dan program prioritas kami," kata Bima.
Selain itu, kata Bima, Pemkot Bogor saat ini tengah berupaya mewujudkan transportasi ramah lingkungan di Kota Bogor.
"Yang kedua, kita ingin juga akselerasi untuk green transportation, transportasi hijau. Tadi ada MoU aset PDJT akan bertahap menjadi bus listrik. Kemudian juga kita mendukung penuh instruksi Presiden untuk mobil listrik ke depan sedang dilakukan penjajakan konversi bus menjadi bus listrik, baik di Trans Pakuan maupun yang lain," kata Bima.
"Pengadaan skema 2:1 angkot modern dengan berbasis listrik itu akan kita akselerasikan. Dan juga pengadaan mobil dinas di lingkungan pemerintah kota menggunakan mobil listrik, gitu, roda empat, maupun roda dua," tambahnya.
Bima meminta Dishub Kota Bogor tidak main-main dalam persoalan aturan transportasi. Dishub diminta tegas dalam uji kelaikan angkutan di Kota Bogor.
"Kalau angkot sudah selesai masa operasinya ya sudah selesai, enggak ada hal-hal lain lagi. Kalau mobilnya tidak laik, ya sudah tidak laik. Nggak boleh ada kongkalikong," kata Bima.
Lihat video 'Saran Faisal Basri: Jika BBM Naik, Taksi Online-Angkot Bebas Pajak 1 Tahun':
