Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Wasekjen/Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths turut membahas masalah Myanmar. Menlu mengungkapkan tantangan terkait bantuan untuk Myanmar.
"Kita juga bicara masalah Myanmar, bagaimana situasi Myanmar terutama tentunya dari sisi kemanusiaannya, distribusi bantuan kemanusiaan dan kita berkomitmen selama keketuaan Indonesia akan ada sebuah sinergi UN (PBB) dan ASEAN, terutama penyaluran bantuan-bantuan," kata Menlu usai pertemuan dengan Griffiths di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (19/9/2022) siang waktu setempat.
Menlu mengungkapkan Griffiths berencana ke Myanmar pekan depan dan akan ke Jakarta setelahnya. Menlu dan Griffiths akan kembali membahas masalah bantuan untuk Myanmar dan tantangannya.
"Kembali ngobrol karena teman-teman tahu kita akan jadi ketua ASEAN dan berarti kita juga harus mendorong implementasi dari five point consensus, satu poin di antaranya mengenai masalah bantuan kemanusiaan," ujar Menlu.
"Tantangan mengenai bantuan kemanusiaan ini adalah bagaimana bantuan ini dapat mencapai semua pihak yang memerlukan dan kita tidak ingin bantuan kemanusiaan ini dipergunakan oleh Junta Militer untuk memperkuat posisi politiknya dia. Jadi itu tadi kita bahas," ujar Menlu.
Selain dengan Griffiths, Menlu akan duduk bersama pihak Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Centre) dan juga dengan Sekretariat ASEAN.
"Karena AHA Centre dan ASEAN Secretariat adalah pihak yang diberi tanggung jawab untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dari ASEAN," kata Menlu.
(gbr/eva)