PWNU Jatim Kecam Eko Kuntadhi soal Hina Ning Imaz: Tidak Etis!

PWNU Jatim Kecam Eko Kuntadhi soal Hina Ning Imaz: Tidak Etis!

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 14 Sep 2022 11:50 WIB
Eko Kunthadi Tanggapi Santai Laporan Roy Suryo: Itu Kan Bercanda
Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi. (Tangkapan layar YouTube channel 2045 TV)
Surabaya -

Cuitan pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, memantik amarah netizen dan warga Nahdliyin karena dianggap menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo. Kecaman datang dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib mengecam keras cuitan Eko Kuntadhi. Ulama yang akrab disapa Gus Salam ini menyebut apa yang dilakukan Eko Kuntadhi memprihatinkan.

"Sangat tidak etis dan memprihatinkan!" tegas Gus Salam, seperti dilansir detikJatim, Rabu (14/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan ini berawal dari video yang menampilkan Ning Imaz saat membagikan ilmunya. Dalam video tersebut, Ning Imaz sejatinya menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Eko mentwit, "Jadi bidadari itu bukan perempuan?". Dia juga mengunggah video Ning Imaz dengan menambahkan kata-kata tak pantas.

"Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," cuit Eko pada Selasa (13/9).

ADVERTISEMENT

Sontak saja, cuitan Eko tersebut menuai protes dari banyak netizen yang mengaku Nahdliyin. Salah seorang yang merespons cuitan Eko itu adalah Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Nardirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir.

"Yang anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan," ungkap Gus Nadir di Twitter.

Baca selengkapnya di sini

Simak juga 'Universitas Negeri Gorontalo Beri Sanksi Mahasiswanya yang Hina Presiden':

[Gambas:Video 20detik]



(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads