Buruh dan mahasiswa dari beberapa universitas di Banten melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM. Mahasiswa dengan nama Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) itu menggelar orasi di simpang empat Ciceri, Serang.
Pantauan detikcom, mahasiswa mulai keluar dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten pada pukul 15.38 WIB. Mereka langsung berjalan kaki ke simpang Ciceri dan membuat lingkaran menutup perempatan.
Pengendara langsung dialihkan oleh pihak kepolisian, yang sejak pagi berjaga di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani. Polisi meminta para pengendara memutar arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanduk-spanduk penolakan kenaikan harga BBM dan bendera berbagai organisasi dibentangkan di lokasi. Aksi ini juga diikuti oleh elemen dari buruh.
"Rakyat menolak kenaikan BBM," tulis di salah satu spanduk.
"Bangun persatuan rakyat tolak BBM mahal," demikian tulisan di spanduk yang dibawa mahasiswa.
Perempuan perwakilan dari buruh terlihat melakukan orasi di tengah lingkaran yang dibuat massa. Buruh bersama mahasiswa menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.
"Saya sebagai buruh di Banten merasa miris, sebagai buruh perempuan siap memperjuangkan apa yang menjadi kesejahteraan masyarakat," kata orator perempuan dari massa buruh.
Dia mengatakan kenaikan harga BBM membuat anak buruh dan anak nelayan kesulitan melanjutkan sekolah. Dia mengatakan selama dua tahun upah buruh juga tidak naik.
"Kita tidak bisa lagi diam melihat penderitaan anak buruh tidak bisa lagi melanjutkan sekolah, upah buruh tidak naik," kata dia.
"Anak nelayan-buruh tidak bisa lagi melanjutkan sekolahnya karena begitu mahalnya untuk mereka melanjutkan sekolah," ujarnya.
Sampai pukul 16.20 WIB, mahasiswa dan buruh masih menggelar orasi menolak kenaikan harga BBM. Dua lajur di jalan arteri sementara masih ditutup oleh pihak kepolisian.
Lihat video 'Massa Demo Tolak BBM Naik Blokade Bundaran Patung Kuda':