Pemprov DKI merevisi target pembangunan rumah DP Rp 0 dari 232.214 unit menjadi 10 ribu unit dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI 2017-2022. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan usulan revisi target rumah DP Rp 0 itu masih berproses.
"Ini kan masih dalam proses. Kita belum ada keputusan final terkait target RPJMD. Kita usulan di dalam RPJMD untuk penyediaan DP Rp 0 kurang lebih 10 ribu sekian," kata Sarjoko saat ditemui di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).
Sarjoko menuturkan pihaknya mempertimbangkan sejumlah faktor mengajukan revisi target pembangunan Rumah DP Rp 0 dalam RPJMD. Salah satunya pandemi COVID-19 membuat realisasi pembangunan hunian itu terkendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman tahu sendiri kebetulan kita ada musibah COVID, semua ekonomi terpuruk, sektor properti jatuh. Tidak hanya hunian DP nol saja, semua properti kolaps," ujarnya.
Di sisi lain, Sarjoko memastikan pembangunan hunian rumah DP Rp 0 terus bergulir. Saat ini, terdapat 2.322 unit hunian DP Rp 0 yang telah terbangun.
Rinciannya ialah 780 unit di Menara Samawa Pondok Kelapa, 38 unit di Bandar Kemayoran, dan 166 unit di Sentraland Cengkareng. Kemudian, 480 unit di Menara Nuansa Pondok Kelapa dan 868 unit di Menara Kanaya Nuansa Cilangkap. Dia berharap ke depan pasar swasta dapat berperan ikut membangun rumah DP Rp 0.
"Sekarang ini kita kan sudah mencoba mengoptimalkan, memang semuanya tidak menjadi tanggung jawab Pemprov sendiri, tetapi bagaimana peran swasta mengambil peran di situ. Kita harapkan pasar juga mengambil peran untuk menyediakan hunian DP Rp 0 ini," ujarnya.
Soal rencana perubahan RPJMD 2017-2022 sebelumnya disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia mengakui ada perubahan dalam RPJMD Pemprov DKI 2017-2022 berkaitan dengan kebijakan rumah DP Rp 0. Dia mengungkapkan perubahan ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19.
"Iya, semuanya direvisi, karena ada COVID-19," kata Riza saat dimintai keterangan, Rabu (17/3/2021).
Perubahan terletak pada syarat kepemilikan rumah DP nol rupiah, bahwa batas penghasilan tertinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) naik, semula Rp 7 juta menjadi 14 juta. Riza meyakini perubahan rencana pembangunan infrastruktur pasti juga diterapkan di negara lainnya yang terkena dampak COVID-19.
"Nggak cuma di Jakarta, di Indonesia bahkan semua negara di dunia ini melakukan revisi terkait masalah pembangunan, infrastruktur, ekonomi, dan program lain," jelas Riza.
Selain itu, Riza menyampaikan Pemprov DKI memotong target pembangunan rumah DP nol rupiah yang kini hanya 10 ribu unit. Padahal awalnya Pemprov DKI menargetkan pembangunan sebanyak 232.214 unit.
"Ini sedang kita evaluasi, yang menjadi tanggung jawab kami kurang-lebih 10 ribu lebih angkanya, dan nanti ada tanggung jawab pihak swasta, bersama swasta. Jadi semuanya kita revisi sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada. Kami terus berkomitmen membangun rumah bagi kepentingan masyarakat," terang Riza.
Dalam dokumen RPJMD Pemprov DKI 2017-2022 tersebut disebutkan kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan prioritas penyediaan rumah layak huni secara umum dengan kategori berdasarkan besaran penghasilan.
Masyarakat berpenghasilan sampai Rp 14.800.000 per bulan itu diprioritaskan untuk penyediaan rumah susun sederhana milik (rusunami) melalui skema pembayaran uang muka nol rupiah (DP nol rupiah).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini jumlah keterisian rumah DP Rp 0 tahap pertama yang sudah terbangun mencapai 95 persen. Anies menyebut angka keterisian ini lebih tinggi dibandingkan pasar apartemen maupun rumah biasa.
Hal itu disampaikan Anies saat meresmikan 1.348 unit hunian DP Rp 0 yang berlokasi di Nuansa Cilangkap dan Nuansa Pondok Kelapa hari ini. Ribuan unit hunian yang baru diresmikan ini masuk ke tahap kedua.
"Kalau kita perhatikan angka huniannya, saya cek sekitar 95 persen. Keterisian program DP Rp 0 ini lebih tinggi daripada pasar, karena pasar apartemen keterisiannya baru 70 persen. Jadi DP Rp 0 itu 95 persen. Yang bikin apartemen, rumah biasa, itu baru 70 persen," kata Anies di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).
"Angka ini lebih tinggi daripada angka hunian rumah komersial yang tingkat vakansinya, kekosongannya itu 30 persen. Artinya, tingkat huniannya itu 70 persen, jadi lebih banyak secara persentase tingkat keterhunian program rumah DP Rp 0 dibandingkan dengan yang komersial," lanjut dia.
Total rumah DP Rp 0 tahap pertama sebanyak 984 unit, yang terdiri atas 780 unit Menara Samawa Pondok Kelapa, 38 unit Bandar Kemayoran, dan 166 unit Sentraland Cengkareng. Dari 984 unit itu yang keterisiannya sudah 95 persen.
Anies menyebut sejauh ini sebanyak 55 ribu orang telah mendaftarkan diri mengikuti program DP Rp 0. Dia juga menargetkan pembangunan 700 unit tambahan tuntas pada 2024.
Lihat juga video 'Eks Dirut Sarana Jaya Divonis 6,5 Tahun Bui Kasus Lahan Rumah DP Rp 0':