Saat Jokowi 'Ancam' Pulang Bila Posisi Duduk dengan Putin Tak Dekat

Saat Jokowi 'Ancam' Pulang Bila Posisi Duduk dengan Putin Tak Dekat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Sep 2022 07:39 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni lalu di Moskow membahas kerja sama ekonomi hingga perdamaian di Ukraina. Beberapa bulan usai pertemuan tersebut, Jokowi berbagai cerita soal posisi duduk dengan Putin.

Jokowi bertemu Vladimir Putin pada Juni lalu di Istana Kremlin. Jokowi menyampaikan pesan-pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow," kata Jokowi sesuai keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (30/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski situasi saat ini masih sangat sulit, Jokowi mengatakan penyelesaian damai sangat penting untuk terus dikedepankan. Jokowi menyatakan siap untuk menjembatani komunikasi Putin dan Zelensky.

"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," ucap Jokowi.

ADVERTISEMENT
Jokowi bertemu Putin di KremlinJokowi bertemu Putin di Kremlin. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di hadapan Vladimir Putin, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun. Indonesia hanya ingin melihat perang usai.

"Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun, kecuali ingin melihat perang dapat selesai, dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi bisa segera diperbaiki, karena menyangkut dengan kehidupan ratusan juta orang bahkan miliaran orang manusia," kata Jokowi.

Jokowi pun mengajak pemimpin dunia lainnya untuk membentuk semangat damai. Sehingga kembali membangun kerja sama antar negara.

"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali, menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama," kata Jokowi.

"Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai," ucap Jokowi.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Putin menyampaikan pihaknya senang menyambut Jokowi yang notabene juga baru menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Putin lantas menyebut negaranya sudah membantu Indonesia sejak masa lalu, saat Indonesia masih baru berdiri.

"Pembicaraan hari ini dengan Bapak Joko Widodo digelar dalam suasana pembicaran bisnis dan cukup substantif," kata Putin dilansir dari situs resmi Kepresidenan Rusia.

Hubungan perdagangan akan terus ditingkatkan. Kemudian, Putin mulai menyebut kerjasama untuk pengmbangan nuklir di Indonesia.

"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin.

Putin juga bercerita terkait perkembangan soal invasi Rusia di Ukraina. Kabar-kabar terbaru seputar invasi itu diceritakan secara detil.

"Saya memberi tahu Presiden (Jokowi) secara rinci tentang perkembangan di Ukraina," jelas Putin tanpa mengungkap lebih lanjut soal kondisi di Ukraina.

Russian President Vladimir Putin, right, meets with Indonesian President Joko Widodo at the Kremlin in Moscow, Russia, Thursday, June 30, 2022. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)Posisi duduk Jokowi dan Putin saat bertemu di Kremli, Rusia. (AP/Mikhail Klimentyev)

Cerita Jokowi Duduk Dekat Putin

Dua bulan usai bertemu Putin, Presiden Jokowi kembali menceritakan pertemuannya dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky. Jokowi mengaku bakal langsung pulang jika diterima Putin dengan jarak 5 meter.

"Saya berbicara dengan Presiden Zelensky itu 1,5 jam dengan Presiden Putin 2,5 jam, tapi dengan kursi dekat. Tidak diterima, tidak dengan jarak yang 5 meter, kalau saya diterima saat itu dengan jarak 5 meter, saya tinggal pulang, diterima kayak gitu ada yang mau, kalau saya ndak, ndak mau," kata Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia' seperti dilihat secara virtual, Rabu (7/9).

Dari pertemuan pemimpin negara, Jokowi menyimpulkan keadaan tak menentu yang melanda dunia masih akan berlangsung lama. Jokowi mengatakan perang Rusia dan Ukraina juga tak mudah dihentikan.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan selesai, sangat tidak mudah," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan upaya membuka ruang dialog bagi kedua negara sulit dilakukan. Akhirnya, Jokowi membelokkan isu tersebut ke masalah krisis pangan.

"Dan Presiden Putin menyampaikan karena Presiden Zelensky menyampaikan kebutuhan ekspor stok kira-kira 22 juta ton gandum dan panen baru 55 juta ton gandum, totalnya 77 ton, harus keluar dari Ukraina tapi tidak bisa keluar karena masalah jaminan keamanan dari Rusia, ujar Jokowi.

Jokowi menyebut Putin akhirnya menyetujui untuk menjamin keamanan pasokan gandum dari Ukraina. Tak berlangsung lama setelah itu, kata Jokowi, kapal yang membawa pangan dari Ukraina pun mulai bisa melintas.

"Dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin dan Presiden Putin waktu sampaikan, saya jamin nggak masalah, boleh saya sampaikan ke Presiden Putin media statement? Oh silakan, saya sampaikan. Dan setelah itu mungkin 2-3 minggu sudah ada satu kapal yang mulai keluar dari Odessa menuju ke Istanbul," beber Jokowi.

Halaman 2 dari 3
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads