Dicecar DPR, Menlu Ungkap 2 Hal yang Dibahas Jokowi dengan Zelensky-Putin

Dicecar DPR, Menlu Ungkap 2 Hal yang Dibahas Jokowi dengan Zelensky-Putin

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 01 Sep 2022 13:32 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. (dok. Kemenlu)
Jakarta -

Komisi I DPR RI mencecar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi soal hasil dan manfaat dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menlu Retno lantas membeberkan hasil kunjungan Jokowi ke Ukraina hingga Rusia.

Awalnya, Retno menjelaskan terkait kapasitas Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia. Dia menyebut kunjungan Jokowi disambut hangat oleh masing-masing kepala negara.

"Kunjungan Bapak Presiden, kalau kita lihat peta besarnya, kita berusaha untuk cari tahu siapa saja yang sudah bertemu dan berbicara dengan kedua negara tersebut, kita ketemu dengan satu hal bahwa Bapak Presiden adalah 'Kepala Negara Asia' dan juga 'Kepala Negara' dari negara berkembang yang berkunjung ke dua negara tersebut dan diterima dalam situasi hangat oleh presiden kedua negara tersebut," kata Menlu Retno saat rapat kerja bersama Komisi I DPR, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menyampaikan saat itu Jokowi bertemu dengan Zelensky dan Putin masing-masing selama 2 jam. Dalam pertemuan itu, kata Retno, ada 2 hal prinsip yang disampaikan Jokowi.

Hal pertama yang dibicarakan Jokowi berkaitan dengan perdamaian dunia. Retno membeberkan pembicaraan soal perdamaian memang terbuka, tapi Zelensky dan Putin memang tidak berniat berdamai.

ADVERTISEMENT

"Pertama adalah terkait masalah perdamaian, ini adalah salah satu alasan utama kenapa Bapak Presiden kunjungi kedua negara yang sedang berkonflik tersebut. Dan sekali lagi, kenapa masalah perdamaian ditonjolkan Pak Presiden? Ini adalah dalam konteks koridor pelaksanaan amanah konstitusi kita ikut menjaga perdamaian dunia," jelasnya.

"Nah pembicaraan sangat terbuka, sangat terus terang, dan memang sampai saat ini pun kalau kita bicara mengenai masalah resolusi damai dari konflik tersebut it is very unfortunate bahwa kita melihat dan mendengar belum adanya komitmen dari para pihak terkait untuk menyelesaikan secara damai konflik yang ada," lanjut Retno.

Simak video 'Cerita Jokowi soal Sulitnya Damaikan Ukraina-Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Retno menjelaskan hal kedua yang dibahas Jokowi berkaitan dengan krisis pangan. Dia menyebut Jokowi menyampaikan bahwa perang yang terjadi di Ukraina dan Rusia justru sangat berdampak pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Kedua adalah mengenai masalah pangan, tadi disampaikan mengenai masalah pangan, kita tahu bahwa apa yang terjadi di Ukraina menyebabkan dunia mengalami tidak saja krisis pangan, tapi kalau toh barangnya ada, maka harganya sangat naik," ujar Retno.

"Misi mengenai pangan ini adalah mereintegrasikan ekspor grains (gandum) dari Ukraina, dan ekspor gandum serta pupuk dari Rusia ke dalam rantai pasok global, agar masalah pangan ini dapat tertangani, dan Presiden sampaikan di G7 bahwa situasi perang seperti ini yang paling terdampak adalah negara berkembang," lanjut dia.

Lebih lanjut, Retno juga memastikan bahwa kunjungan Jokowi ke Zelensky dan Putin tidak hanya dilakukan satu kali. Dia menyebut akan ada lanjutan pertemuan terkait konflik yang terjadi pada dua negara tersebut.

"Memang apa setiap upaya diplomasi sifatnya bukan one off, perlu adanya follow-up, dan kunjungan ini adalah pembuka jalan. Di balik itu banyak sekali hal-hal yang memang kita lakukan sehingga kepentingan dunia agar perang dapat segera selesai dan dampak dari perang ini dapat juga diatasi terutama adalah kepentingan negara-negara berkembang," imbuhnya.

Legislator Cecar soal Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin menanyakan hasil kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke beberapa negara terkait perang antara Rusia dan Ukraina saat rapat kerja bersama Menlu Retno Marsudi.

"Saya hanya ingin tahu tentang, sebetulnya Ibu, tentang kunjungan Bapak Presiden yang ke Jerman, ke Rusia, dan Ukraina, itu hasilnya seperti apa?" kata Nurul Arifin saat rapat kerja di gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (1/9).

Rapat Menlu dengan Komisi I DPRRapat Menlu dengan Komisi I DPR pada Kamis, 1 September 2022. (Alfons/detikcom)

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Nurul mengatakan sampai saat ini penjelasan mengenai kunjungan Jokowi ke Ukraina hingga Rusia baru didapatkan dari media. Dia pun menanyakan apa yang Indonesia dapatkan dari kunjungan-kunjungan Jokowi tersebut.

"Yang kita tidak pernah dapat penjelasan, hanya dapat dari media. Apa yang kita dapatkan? Karena Ukraina sendiri melihat kecewa terhadap Indonesia yang dianggap tidak konsisten begitu ya dan Ibu juga pernah memanggil kedutaan Ukraina terkait ini, yang saya baca seperti itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(maa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads