KSAD Telepon Komisi I DPR 15 Menit, Curhat soal Hubungannya dengan Panglima

KSAD Telepon Komisi I DPR 15 Menit, Curhat soal Hubungannya dengan Panglima

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 19:54 WIB
Pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Agus Suparto/Biro Setpres)
Jakarta -

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengungkap telah berkomunikasi dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terkait isu adanya disharmoni antara KSAD dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Teleponan Meutya dengan Jenderal Dudung itu berlangsung sekitar 15 menit.

"Kemarin selesai rapat kerja, Pak Jenderal Dudung telepon saya, dan kami bicara hampir 15 menit," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Partai Golkar menggelar diskusi bertemakan 'Bersatu Melawan Corona' yang digelar di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020). Diskusi dihadiri (kiri ke kanan) Satgas Waspada & Siaga Corona DR Erlina Burhan, Direktur Eksekutif CSIS Phillip J Vermonte, Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, dan Deputi V BIN Mayjen TNI Afini Boer.Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid (Foto: Grandyos Zafna)

Meutya menyebut KSAD menegaskan bahwa hubungannya dengan Panglima TNI tidak ada masalah. Menurutnya, Dudung meminta maaf jika dalam rapat kemarin dirinya tidak ikut mendampingi Panglima TNI di DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau menyampaikan hubungannya dengan Panglima TNI Andika baik baik saja dan nanti kalau diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir. Kalau kemarin beliau memohon maaf tidak bisa hadir karena ada agenda lain di luar kota," ucap Meutya.

Isu Panglima TNI dan KSAD Tak Harmonis

Isu ketidakharmonisan antara Andika dan Dudung disampaikan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Isu itu mencuat di rapat Komisi I DPR bersama Menhan dan TNI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

ADVERTISEMENT

Effendi Simbolon menyebut isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Dudung sudah jadi rahasia umum.

"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak, rahasia umum, Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," kata Effendi.

Dudung diketahui tidak hadir di Komisi I karena alasan urgensi ke Lampung. Rapat Komisi I DPR itu sempat berjalan secara tertutup. Setelah mengikuti rapat, Andika menjawab pertanyaan wartawan soal isu tersebut.

Andika mengaku tak memiliki masalah dengan Dudung. Andika menegaskan kerjanya sebagai Panglima TNI sesuai dengan tugas dan aturan main.

"Jadi nggak ada yang berbeda dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," kata Andika kepada wartawan.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan Jenderal Dudung sudah menghubungi komisinya. Ketidakhadiran Dudung di rapat tak berkaitan dengan isu disharmoni, melainkan lantaran ada urgensi berangkat ke Lampung.

"Dari KSAD, usai rapat, Jenderal Dudung sudah menghubungi kami juga, menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi beliau harus berangkat ke Lampung," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).

Simak juga Video: Legislator di Depan Jenderal Andika: Mau Manggung Jadi Capres?

[Gambas:Video 20detik]



(fas/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads