Effendi Ungkap Komisi I DPR Bakal Panggil Prabowo soal Panglima TNI-KSAD

Effendi Ungkap Komisi I DPR Bakal Panggil Prabowo soal Panglima TNI-KSAD

Mochamad Zhacky - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 18:55 WIB
Prabowo berjabat tangan dengan Effendi Simbolon di rapat Komisi I DPR, 20 Februari 2020.
Prabowo berjabat tangan dengan Effendi Simbolon di rapat Komisi I DPR. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menilai Menhan Prabowo Subianto juga harus ditanya soal kabar ketidakharmonisan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Effendi menyebut Komisi I DPR sedang mencari waktu untuk memanggil Panglima TNI, KSAD, dan Menhan secara bersamaan.

"Kita harus lebih dahulukan kepentingan TNI-nya dong. Makanya kita minta Pak Dudung, Pak Andika, Pak Menhan hadir," kata Effendi kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

"Ini sedang dicari waktunya, dalam waktu dekat," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada alasan tertentu mengapa Effendi menilai Menhan Prabowo juga harus hadir dalam rapat yang nantinya membahas hubungan Panglima TNI dengan KSAD. Sebab, Effendi mengatakan kabar hubungan Andika dengan Dudung yang tak akur berdampak kepada institusi TNI.

"Kan Pak Menhan harus juga ikut yang ditanya sejauh mana saudara mengetahui, karena ini berdampak kepada kinerja TNI dan prajurit," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Effendi menyinggung perihal hubungan Panglima TNI dengan KSAD Dudung tak harmonis dalam rapat Komisi I DPR kemarin. Anggota DPR Fraksi PDIP itu menyebut kabar disharmoni antara Panglima TNI dengan KSAD sudah muncul sejak keduanya dilantik.

"Iya dari sejak mereka bersama. Mereka kan dilantiknya bersamaan. Ya sejak itu ya banyak sekali catatan-catatan kita," kata Effendi kepada wartawan, Selasa (6/9).

Simak video 'Kala Legislator Soroti Panglima-KSAD Tak Harmonis dan Egois':

[Gambas:Video 20detik]



(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads