Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI hari ini. Rapat membahas rencana kerja dan anggaran TNI tahun 2023 serta isu-isu aktual.
Pantauan detikcom, Senin (5/9/2022), di ruang rapat Komisi I DPR terlihat Jenderal Andika, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAL Yudo Margono. Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diwakili oleh M Herindra dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto. Prabowo diketahui tengah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid memimpin jalannya rapat. Rapat masih berlangsung hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus Mutilasi di Papua
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, menyebut kasus mutilasi warga di Mimika, Papua, akan dibahas dengan Panglima dan KSAD.
Effendi mengatakan Komisi I DPR ingin mempertanyakan sistem pembinaan di internal TNI karena peristiwa pidana yang terjadi. Dia mengungkit peristiwa pembunuhan dua sejoli Handi Salsa hingga mutilasi warga sipil di Mimika, Papua.
"Kita harus lihat berjenjang ke atas, ada apa? Bagaimana sih sistem pembinaannya, kita tanya dengan KSAD nanti. Ada apa kenapa kok sering kali terjadi bukan hanya di Papua termasuk Kolonel yang ada di orang di dua sejoli yang di Garut (Handi dan Salsabila). Ini ada apa sih di TNI, khususnya TNI Angkatan Darat," ujarnya.
"Kenapa sih? Ada yang salah dalam pembinaan? Di situ nanti kita kembangkan, dimulai minta penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, dari Menhan yang melakukan tanggung jawab pembinaan secara kebijakan kan Menhan," imbuhnya.
Effendi tidak ingin hanya ada penegasan terkait hukuman berat terhadap anggota yang melakukan pelanggaran. Dia lantas menyinggung kedisiplinan dan mental para perwira TNI.
Diketahui, warga Timika, Kabupaten Mimika, Papua, menjadi korban pembunuhan sadis. Enam oknum anggota TNI AD ditetapkan sebagai tersangka. Mereka semua kini ditahan selama 20 hari ke depan untuk pemeriksaan dan penyidikan.
Simak juga video 'Jokowi Usul Anggaran Rp 3.000 T Tahun 2023, Buat Apa Saja?':