Hanya karena urusan helm, dua kelompok mahasiswa terlibat bentrok di area kampus Universitas Pancasila, Jalan Raya Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Bentrokan yang melibatkan mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik tersebut terjadi pada Kamis (1/9/2022) malam. Keributan dua kelompok mahasiswa ini membuat polisi turun tangan.
Bentrokan Mahasiswa UP Diredam Polisi
Bentrokan antarmahasiswa di kampus Universitas Pancasila membuat aparat kepolisian turun ke lokasi. Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Minggu meredam situasi di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kita diredam, saya dengan anggota sudah di lokasi bersama purek (pembantu rektor)," kata Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan kepada wartawan, Kamis (1/9) malam.
Dipicu Masalah Helm
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bentrokan diawali adanya perselisihan pribadi antara mahasiswa Fakultas Teknik dan mahasiswa Fakultas Hukum gegara persoalan helm.
"Awalnya ada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik sedang nongkrong bareng di kampus UP, kemudian anak Fakultas Teknik ini pinjam motor anak Fakultas Hukum," ujar Zulpan kepada detikcom, Jumat (2/9).
Selanjutnya, motor tersebut dikembalikan ke si pemilik. Namun pengembalian motor itu tanpa disertai helmnya.
"Kemudian ditanyakan 'helmnya mana?' dijawab 'ambil aja helmnya sendiri kalau berani di Teknik'," tutur Zulpan.
Baca di halaman selanjutnya: terjadi pengeroyokan hingga pecah bentrokan.
Terjadi Pengeroyokan hingga Mahasiswa Bentrok
Setelah kejadian itu, terjadi pengeroyokan terhadap korban. Korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
"Korban mengalami luka sakit kepala, mata memar, tulang ekor sakit, sakit leher, dengan cara dipukul dan ditendang," katanya.
Peristiwa pengeroyokan inilah yang kemudian memicu adanya bentrokan antarmahasiswa. Bentrokan terjadi pada Kamis (1/9) sekitar pukul 20.00 WIB.
"Kemudian terjadi keributan kembali di dalam kampus Universitas Pancasila antara mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik," jelas Zulpan.
Jajaran kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Minggu turun tangan ke lokasi. Bentrokan antarmahasiswa berhasil diredam dini hari tadi.
"Sudah diredam saat itu juga oleh Kapolres dan jajarannya," tutur Zulpan.
Bentrok Mahasiswa Diselesaikan Internal Kampus
Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan mengatakan persoalan bentrokan di Universitas Pancasila telah diselesaikan secara internal kampus. Pihaknya pun memastikan tidak ada laporan polisi yang dibuat terkait tindakan pengeroyokan yang sempat terjadi di lokasi.
"Tidak ada laporan (soal pengeroyokan) karena mereka diselesaikan secara internal mereka. Semalam saya dengan Wakil Rektor memediasi mereka," tutur Yandri.
Baca di halaman selanjutnya: penjelasan pihak Universitas Pancasila.
UP Bantah Terjadi Tawuran
Bentrokan antarmahasiswa terjadi di kampus Universitas Pancasila (UP), Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), tadi malam. Pihak Universitas Pancasila buka suara terkait kejadian tersebut.
"Semalam tidak ada tawuran, hanya ada kesalahpahaman," ujar Kabiro Humas & Ventura Universitas Pancasila, Putri Langka, saat dimintai konfirmasi, Jumat (2/9/2022).
Menurut Putri, persoalan antarmahasiswa itu dapat diselesaikan dengan cepat sebelum meluas.
"Tapi sudah bisa terselesaikan sebelum terjadi dampak yang lebih luas," katanya.
Putri menjelaskan kesalahpahaman yang dimaksud adalah gegara helm. Salah satu mahasiswa menduga helmnya diambil, namun akhirnya ditemukan.
"Sempat ada mahasiswa yang diduga 'mengambil helm', rupanya bukan mengambil tapi terambil karena bentuknya sama. Akhirnya diketahui bahwa helm keduanya ada dan tidak ada yang hilang, akhirnya reda semua ketegangan," paparnya.
UP Tegaskan Tak Toleransi Kekerasan
Putri mengatakan kesalahpahaman antar-mahasiswa itu sudah selesai. Menurutnya, polisi sengaja diundang untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
"Polisi kita undang untuk jaga situasi tetap kondusif dan mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing dan permasalahan sudah selesai," ujarnya.
Sementara itu, Putri membantah adanya peristiwa pengeroyokan yang memicu bentrokan. Meski begitu, pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut dan akan memberikan tindakan tegas jika ditemukan adanya kekerasan.
"Tidak ada pengeroyokan, tapi kejadian ini masih kita pelajari lebih lanjut. Apabila ada kekerasan yang terjadi akan kami tindak sesuai aturan yang ditetapkan. Di kami semua mahasiswa sudah tanda tangan kesediaan untuk menjaga aturan-aturan kampus antara lain tidak melakukan kekerasan, tidak konsumsi narkoba, dll," jelas Putri.
Putri menegaskan, Universitas Pancasila akan memberikan sanksi dari yang paling ringan hingga berat bagi mahasiswa yang melanggar aturan.
"Jadi kalau sampai ditemukan ada yang melakukan kekerasan akan dikenakan sanksi akademik, mulai dari yang paling ringan misalnya skorsing sampai yang paling berat dikeluarkan," ungkapnya.