Video mantan Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu sedang marah-marah kepada salah seorang petugas proyek galian beredar di media sosial. Pasha mengaku marah-marah lantaran proyek galian tidak sesuai prosedur.
Dilihat dari video yang beredar, (31/8/2022), Pasha terlihat mengenakan kaus dan celana pendek sedang berbicara dengan salah seorang petugas proyek. Jalanan di sekitar Pasha berdiri penuh lumpur, dan ada 1 unit alat berat di pinggir jalan.
Lokasi proyek galian dimaksud berada di dua titik di Jalan PLN Gandul, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, yaitu di RT 014 RW 003 dan RT 024 RW 005.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasha buka suara soal video dirinya marah-marah itu. Pasha menjelaskan proyek galian itu membuat lalu lintas di sekitar macet.
Terlebih lagi dengan lumpur yang menutupi jalanan. Pasha memang memiliki rumah dan tinggal di sekitar proyek galian tersebut.
"(Lokasi proyeknya) dekat sekolahan anak-anak, katanya ada perbaikan pipa (utilitas) di sisi jalan," kata Pasha saat dimintai konfirmasi detikcom.
Alasan Pasha Marah
Pasha melihat pengerjaan proyek galian dimaksud tidak sesuai prosedur. Dia menyebut proyek tersebut menyebabkan kemacetan.
"Tapi kalau saya lihat, pelaksanaan di lapangan tidak sesuai prosedur atau tidak pakai aturan. Jadi dampaknya macet panjang dari dua arah," ucap Pasha.
Selain itu, Pasha melihat petugas proyek juga tidak berupaya mengatur lalu lintas sekitar. Dia juga meminta alat berat di lokasi proyek dipinggirkan dahulu.
"Petugas proyek di lapangan saya lihat tidak ada upaya mengatur lalu lintas. Jadi saya turun menanyakan dan meminta supaya unit alat berat penggali selokan itu dipinggirkan dulu supaya kendaraan dari dua arah itu bisa lewat, minimal bergantian," paparnya.
"Karena jalan di situ kurang lebar, nah kalau tadi situasinya stuck, nggak bisa jalan. Ya saya turun, ngecek situasi. Saya nggak tahu tindak lanjutnya tadi setelah saya lewat," imbuhnya.
Simak halaman selanjutnya tanggapan Satpol PP
Tanggapan Satpol PP
Komandan Tim (Dantim) Satpol PP Cinere Heri Sutardi memberikan tanggapan atas kemacetan yang disebabkan oleh lumpur tanah merah itu. Hei mengatakan penanganan tengah dilakukan oleh PT PLN.
"Iya (tadi macet), sedang dilakukan penanganan oleh pihak PT PLN. Sedang disemprot oleh pihak pelaksana proyek," papar Heri saat dikonfirmasi, Rabu (31/8).
Ia mengatakan genangan tanah merah berasal dari pengeboran horizontal. Airnya menyembur di tengah proses pengeboran.
"Penyebabnya sedang dilakukan pengeboran horizontal oleh pihak pelaksana proyek. Tetapi airnya menyembur ke atas di tengah-tengah perjalanan pengeboran," kata Heri.
Dia menambahkan saat ini arus lalu lintas di lokasi kembali normal. "Sudah tertangani, arus lalu lintas sudah bisa bergerak. Penyebabnya karena pengeboran horizontal untuk kabel PLN bukan galian," ungkap dia.