Reka adegan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) berhadapan Irjen Ferdy Sambo diperankan oleh pemeran pengganti dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Merespons hal itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan sejak awal pihaknya memang mengusulkan agar Bharada E ditukar dengan pemeran pengganti.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo awalnya menanggapi rekonstruksi yang mengakomodir keterangan Ferdy Sambo dan Bharada E. Hasto mengatakan perbedaan itu tak jadi soal karena tersangka, termasuk Ferdy Sambo, berhak menyangkal dan mempertahankan keterangannya.
"Itu nggak masalah karena memang semua tersangka itu berhak untuk menyangkal, ya, adalah kewajiban dari aparat penegak hukum untuk mengungkap itu," kata Hasto kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
"Yang paling penting bagi LPSK, Bharada E ada di dalam perlindungan dari awal sampai akhir dari acara rekonstruksi ya. Bahkan sampai sekarang. Itu artinya LPSK sudah menjalankan kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada justice collaborator," imbuhnya.
Hasto mengatakan perbedaan keterangan antara Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo itu terkait posisi mereka saat detik-detik penembakan Brigadir J di tempat perkara kejadian (TKP).
"Perbedaannya itu soal sudah masuk atau belum, gitu. Ada perbedaan antara Bharada E dengan yang lain, gitu-gitulah, perbedaan posisi, berdirinya di mana, gitu-gitu ya seperti itu," katanya.
Respons Bharada E Ditukar Peran Pengganti
Hasto kemudian menyinggung soal pemeran Bharada E yang sempat digantikan orang lain saat adegan berhadap-hadapan dengan Irjen Ferdy Sambo. Menurut Hasto, penggantian pemeran itu demi kepentingan psikologis Bharada E.
"Tetapi kalau soal pemeran pengganti ini memang sudah sejak awal kan kami usulkan sebenarnya. Sebaiknya ada pemeran pengganti untuk Bharada E ini supaya tidak ketemu langsung. Karena secara psikologis itu kan akan berpengaruh terhadap yang bersangkutan," katanya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
(fca/lir)