Partai Demokrat (PD) menegaskan informasi soal jenderal yang diutus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)' untuk menyembah dan sujud kepada Kamaruddin Simanjuntak hoaks. Demokrat meminta polisi segera memeriksa Kamaruddin.
"Situasi sekarang tidak sedang baik-baik saja. Ini bisa menjadi trigger atau pintu masuk membuat situasi nasional, kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi kacau karena akan saling curiga di antara kita semua," kata Kepala Badan Hukum dan Pengamanan DPP Demokrat Ardy Mbalembout kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Ardy menilai tindakan Kamaruddin terkait 'jenderal bintang tiga utusan SBY' termasuk delik umum. Karena delik umum, sebut Ardy, tak perlu ada laporan untuk memeriksa Kamaruddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini harus segera diusut, polisi harus segera memanggil orang ini," terang Ardy.
"Jadi ini polisi harus aktif dan dia diberi kewenangan oleh undang-undang untuk melakukan itu. Tidak perlu tunggu lagi ada laporan. Ini termasuk delik umum," imbuhnya.
Lebih lanjut Ardy menuturkan Demokrat dan SBY secara pribadi merasa dirugikan karena Kamaruddin. Dia khawatir tindakan Kamaruddin menyebarkan kabar soal jenderal utusan SBY menimbulkan keonaran di tengah masyarakat.
"Secara pribadi dirugikan nama baik Pak SBY, nama baik Partai Demokrat. Ini juga adalah delik umum, bahwa tak perlu menunggu laporan juga harusnya polisi segera memanggil. Ini kan bisa menimbulkan keonaran di seluruh Indonesia," kata Ardy.
Partai Demokrat diketahui melayangkan somasi kepada Kamaruddin Simanjuntak terkait pernyataan ada jenderal bintang tiga yang mewakili SBY menyembah dan bersujud kepadanya. Kamaruddin membocorkan sosok jenderal bintang tiga tersebut.
"Somasi saja jenderal bintang tiga mantan Wakasad, yang memimpin pertemuan di Lagoon Room Hotel Hilton/Sultan itu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Senin (29/8) malam.
Kamaruddin tak menyebut detail siapa nama jenderal tersebut. Dia hanya mengatakan peristiwa jenderal bintang tiga utusan SBY menyembah dirinya terjadi pada 2011. Kamaruddin juga mengaku tak akan meminta maaf soal pernyataannya seperti yang dituntut Demokrat lewat somasi.
"Mengapa dia sujud dan menyembah dengan (sappulu jari jari pasappulu sada simanjujung), untuk dan atas nama Presiden," ujarnya.
Lihat juga video 'SBY Bicara Kekhawatiran Pecahnya Perang Dunia Ketiga':