Proyek cetak kalender senilai Rp 955 juta oleh DPR RI menggunakan dana APBN menuai sorotan. Wakil Ketua Banggar DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan pihaknya akan memberikan masukan untuk melakukan efisiensi anggaran.
"Oke kalau misalkan itu perlu evaluasi kita akan kasih masukan dari Badan Anggaran untuk efisiensi budgeting," kata Cucun kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Cucun menjelaskan setiap komisi dan anggota Dewan yang berada di DPR membutuhkan sosialisasi kalender kegiatan. Hal itu, kata Cucun, terjadi setiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Komisi I-XI di badan dan di anggota semua, setiap anggota memerlukan sosialisasi kalender kegiatan yang mereka pakai. Cuma saya nggak paham jumlah komparasi dari tahun ke tahun di BURT-nya berapa," jelas Cucun.
Cucun kemudian menyinggung pengadaan gorden untuk rumah dinas (rumdin) anggota DPR senilai Rp 43,5 miliar yang sempat menuai kontroversi beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengadaan itu terjadi beberapa tahun sekali.
"Saya harap begini, karena pernah ada case gorden, tiba-tiba jadi muncul kayak pemborosan dan padahal itu juga siklusnya beberapa tahun sekali," ujar Cucun.
Berbeda dengan pengadaan gorden senilai Rp 43,5 miliar, Cucun melihat cetak kalender dilakukan rutin setiap tahun. Untuk itu, anggaran untuk pengadaan kalender sudah biasa dilakukan setiap tahun.
"Kalau kalender kan rutin, kalau toh dirasa tidak perlu karena sekarang ada kalender digital, kita akan kasih masukan nanti, dan cuma maksud saya kalau anggaran sudah biasa setiap tahun sekali, ya apa dikata kita harus laksanakan," ucapnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: