Kasus pengeroyokan yang menimpa pria inisial JMPM (26) akibat menegur tetangganya di Duren Sawit, Jakarta Timur, terus bergulir. Teguran dari korban dipicu tindakan pelaku yang melakukan kegiatan karaoke dengan volume tinggi.
JM melaporkan kasus itu ke Polsek Duren Sawit pada 2 Januari 2022. Polisi menyebut ada empat orang terduga pelaku yang melakukan pengeroyokan kepada korban.
Kasus ini masih diselidiki penyidik. Kapolsek Duren Sawit Kompol Martson Marbun mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap fakta dari kasus tersebut.
"Kan ini sudah dilaporkan, kita cek TKP, kita periksa semua-semua," kata Marbun saat dihubungi, Sabtu (27/8/2022).
detikcom berhasil menghubungi JMPM dan keluarga terlapor. Simak sejumlah temuan terbaru dari perkembangan kasus tersebut.
Korban Keluhkan Karaoke Bising Pelaku Sejak 2020
JM lalu menjelaskan awal mula kasus itu dimulai. JM mengatakan kegiatan karaoke rutin keluarga pelaku terjadi sejak September 2020.
"Jadi kejadian ini mereka mulai karaoke dari Agustus 2020 karena saat itu anak pertama mereka menikah. Karena itu acara pernikahan kami maklum lah. Nah ternyata setelah acara nikah selesai udah selesai, tapi ternyata bulan September mulai mereka karaoke," kata JM saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/8/2022).
JM bertetangga dengan keluarga pelaku sejak tahun 1994. Dia mengatakan awalnya pihaknya mendiamkan tindakan tetangganya itu. Namun, keluarga pelaku melakukan kegiatan karaoke hampir tiap hari hingga suaranya terdengar ke dalam rumah korban.
"Keras lah mengganggu. Kalau saya meeting online saya nggak aktifkan mikrofon karena suara mereka nanti masuk," terang korban.
Tindakan pelaku yang berkaraoke secara bising hampir tiap hari ini membuat korban jengah. Puncaknya terjadi pada 31 Desember 2021 di mana keluarga pelaku kembali melakukan kegiatan karaoke dengan bantuan speaker yang besar hingga menciptakan suara bising.
"Saya nggak tahan di malam tahun baru itu kencang sekali mereka nyanyinya. Tapi karena itu malam tahun baru saya coba ngerti. Cuman besoknya mereka nyanyi lagi besoknya lanjut lagi kenceng lagi. Saya lapor ke Pak RT kita datangi," terang J.
Keluarga korban dan ketua RT kemudian mendatangi rumah pelaku. Adu mulut sempat terjadi. Namun, tidak berselang lama korban dipukul oleh salah satu pelaku.
"Pertama kali bapaknya yang mukul. Ketika papa saya buka pager saya merasa kepala saya ditonjok saat itu dan kemudian anak-anaknya tiga-tiganya mulai melakukan (pemukulan)," ucap J.
Pelaku Tetap Karaoke Bising usai Dipolisikan
Laporan korban dilayangkan pada 2 Januari 2022. Saat itu JMPM mengatakan usai dilaporkan tindakan karaoke bising yang dilakukan keluarga pelaku tidak berhenti.
"Saya itu sebenarnya kalau tetangga saya nggak karaokean (lagi) saya lupain kasus ini. Tapi kok ini sudah dilaporkan masih karaokean. Saya pikir mereka berubah tapi ternyata tidak berubah," kata JM
JM mengatakan kegiatan karaoke secara bising yang dilakukan tetangganya itu mulai dilakukan pada September 2020. Ia kemudian menegur pelaku pada 1 Januari 2022 namun berujung dikeroyok oleh keluarga pelaku.
Sehari berselang korban lalu membuat laporan ke Polsek Duren Sawit. Namun, hingga Jumat (26/8) pagi korban menyebut tetangganya itu masih berkaraoke dengan volume tinggi.
"Saya buat thread 25 Agustus, tanggal 26 (Agustus) pagi masih nyanyi mereka jam 10 pagi nyalain musik kenceng. Malamnya mereka berhenti karena tahu sudah viral," tutur J.
Keluarga pelaku buka suara. Simak di halaman berikutnya:
Saksikan Video 'Detik-detik Lansia Bakar Rumah Tetangga di Penjaringan Jakut':
(ygs/lir)