Seorang ibu rumah tangga asal Yogyakarta, Doti Aryani (26) menjadi peserta JKN sejak 2019. Dengan menjadi peserta JKN, ia merasa nyaman dan tenang karena tak perlu memikirkan biaya pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan kehamilan. Terlebih dirinya merupakan warga pendatang dan tinggal di Yogyakarta hanya bersama suami.
"Suami saya berjualan dan saya seorang ibu rumah tangga. Biasanya kalau suami bekerja, saya hanya sendiri di rumah. Kalau tiba-tiba sakit saya lebih tenang karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN, tidak pusing cari uang untuk berobat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/8/2022).
Selain itu, ia mengaku proses pelayanan kesehatan program JKN juga mudah. Untuk berobat, ia hanya perlu menunjukkan bukti kepesertaan JKN ke petugas Puskesmas. Selanjutnya, petugas akan memberikan arahan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhan medisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya sempat bingung, tetapi sejak dijelaskan perawat di Puskesmas saya jadi paham dan ternyata pelayanannya sangat mudah. Cukup sekali mendaftar di Puskesmas dan mengisi formulir rekam medis, semua pemeriksaan dan perawatan kesehatan sudah dijamin BPJS Kesehatan," katanya.
Wanita yang tengah hamil tiga bulan ini mengatakan dirinya rutin memeriksakan kandungannya dua kali dalam seminggu. Ia pun mengaku dimudahkan dengan Program JKN, mengingat obat-obat yang ia konsumsi juga sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Dengan menjadi peserta JKN, Doti juga merasa lega karena tidak lagi merepotkan suami. Pasalnya, semua dapat ia tangani ketika sakit. Bahkan, biaya juga sudah tidak lagi menjadi penghambat untuk berobat.
Doti mengungkapkan saat ini jaminan kesehatan merupakan hal yang penting. Selain untuk perlindungan saat sakit, jaminan kesehatan juga membuatnya tenang soal biaya persalinan. Apalagi pemeriksaan kehamilan hingga persalinan juga termasuk dalam layanan kesehatan yang dijamin dalam Program JKN.
"Sekarang, apa-apa tinggal sendiri sudah bisa, tidak perlu lagi merepotkan suami. Kami ini termasuk ekonomi menengah ke bawah, suami saya cuma penjual makanan kaki lima biasa. Kalau sakit sesuatu yang berat kami tidak pusing lagi soal biaya berobat. Jadi tidak kepikiran macam-macam lagi, cukup istirahat saja. Saya sejujurnya juga jadi semakin tenang kalau nanti akan bersalin, karena sudah ada BPJS Kesehatan yang siap menjamin," pungkasnya.
(prf/ega)