Hal itu disampaikan Gembong dalam diskusi bertajuk 'Apa Yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024', di Ruang Fraksi PDIP, DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022). Gembong lantas menjuluki Anies sebagai 'Bapak Perubahan Nama'.
"Terakhir kali juga berdebat soal nama jalan, nama rumah sehat, tetapi nggak dilakukan, ini yang memang mau dicari. Tetapi tidak ada pekerjaan spektakuler selama 5 tahun yang dikerjakan Anies, hanya perubahan. Perubahan pulau jadi pantai, Bapak Anies saya juluki sebagai 'bapak perubahan nama'," kata Gembong.
Gembong kemudian menyoroti program-program Anies yang dinilai tidak maksimal. Salah satunya program rumah rumah DP Rp 0.
"Kan jauh dari 350 ribu, kemarin diresmikan 7.200 unit. Kan jauh, kenapa jauh? Karena selama ini tidak dikerjakan, kenapa tidak dikerjakan? Karena Anies fokus pada DP 0 persen. Persoalannya di situ," paparnya.
Selain itu, Gembong mengkritik penanganan banjir di Jakarta. Gembong menyebut Pemprov DKI tidak menjalankan normalisasi dan naturalisasi. Dia menilai Pj Gubernur DKI nanti harus fokus pada program yang dicanangkan oleh Anies.
"Pj (gubernur) bebannya akan lebih berat. Kenapa? Karena mereka harus mewujudkan harapan warga Jakarta, walaupun sekali lagi harapan yang dulu ditumpukan kepada gubernur hasil pilkada 2017, beban itu melekat pada Pj, dia punya kewajiban mengejar ketertinggalan itu," paparnya.
Penjelasan soal Branding Rumah Sehat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan sejumlah pertimbangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah nama 31 RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Pemprov menyebut nama Rumah Sehat untuk Jakarta telah lama disiapkan.
"Terkait penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta sudah cukup lama disiapkan," kata Wakadinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Ani menjelaskan beberapa pertimbangan Anies menggunakan nama Rumah Sehat untuk Jakarta, salah satunya untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap rumah sakit.
"Ada beberapa pertimbangan dalam penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta yaitu merubah pola pikir masyarakat, bahwa datang ke rumah sakit bukan hanya ketika sakit tetapi juga untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya," jelas Ani.
Ani menyebut Rumah Sehat untuk Jakarta mengembangkan konsep layanan promotif dan preventif. Hal itu merupakan salah satu bagian dari pelayanan rumah sakit.
"Untuk itu, Rumah Sehat untuk Jakarta mengembangkan konsep layanan promotif preventif sebagai bagian dari layanan rumah sakit yang paripurna dan berkesinambungan," ujarnya.
Simak juga 'Landasan Rumah Sakit di Jakarta Diganti Rumah Sehat':
(idn/imk)