Komnas HAM: Ada Upaya Salahkan Yosua Tak Perbaiki CCTV Rumdin Sambo

Nahda Rizki Utami - detikNews
Senin, 22 Agu 2022 15:12 WIB
Ahmad Taufan Damanik (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan peristiwa kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Taufan menyebut Brigadir J tidak memperbaiki CCTV yang saat itu disebut rusak.

Taufan mengungkapkan adanya perbedaan keterangan terkait CCTV yang berada di daerah rumah dinas Ferdy Sambo. Taufan menyebut ada pihak yang menyebut CCTV itu rusak-hilang hingga ada pihak yang menyalahkan Brigadir Yosua soal CCTV tersebut.

"CCTV itu bermanfaat untuk membuka sekuen-sekuen antara rumah pribadi sampai rumah dinas. Nah indikasi kuat 'obstruction of justifikasi' sudah mulai kelihatan ketika ada perbedaan keterangan satu dan yang lain tentang CCTV satu bilang kesamber petir, rusak, satu lagi bilang memang sudah hilang sebelumnya," kata Taufan dalam rapat bersama Komisi III DPR, Senin (22/8/2022).

"Ada kecenderungan menyalahkan Yosua, jadi kami sudah sampaikan kepada Yosua untuk diperbaiki, tapi dia tidak memperbaiki karena katanya Yosua juga kepala rumah tangga itu dari situ kita mencoba mencari titik atau jejak dari obstruction of justice," imbuhnya.

Taufan menyinggung spekulasi awal kematian Brigadir J yang terjadi antara di Magelang dan Jakarta. Namun berdasarkan hasil penelusuran CCTV, dapat dibuktikan bahwa Brigadir J masih hidup pada Jumat (8/7) pukul 17.07 WIB.

"Telah terjadi peristiwa kematian Yosua pada 8 Juli 2022 di rumah Irjen Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan semula ada spekulasi kematiannya katanya ada di antara Magelang Jakarta, tapi hasil penelusuran CCTV yang kita dapatkan sampai jam 17.07 Brigadir J masih hidup dan masih sehat, jadi peristiwanya ada diantara itu sampai jam 6 sore sangat singkat waktunya," ujar Taufan.

Taufan kemudian menjelaskan berdasarkan keterangan kekasih Brigadir Yosua, Vera Simanjuntak, yang menyebut Brigadir J mendapat ancaman pada Kamis malam (7/7). Saat itu, Vera juga masih sempat berkomunikasi dengan Brigadir J pada Jumat (8/7) pukul 16.31 WIB.

"Kami juga mendapatkan keterangan dari Vera di tanggal 14 itu yang menceritakan tanggal 7 malam memang ada ancaman, jadi yang dikatakan oleh pengacara itu sebenarnya kita sudah dapat sebelumnya," ujar Taufan.

"Terdapat fakta pada tanggal 8 Juli 16.31 Saudara Yosua itu masih hidup dan bertelepon dengan Vera itu keterangannya persis kita lihat lagi screenshot-nya 16.31, jadi bukan 16.43 dan 17.07 dia masih keluar dari rumah pribadi," sambungnya.

Simak Video 'Mahfud Md Sebut Kapolda Metro Kena 'Prank' Ferdy Sambo':






(nhd/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork