Dukungan dan simpati terus mengalir terhadap almarhum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J), korban pembunuhan Irjen Ferdy Sambo. Sebagai bentuk peringatan 40 hari kematian Brigadir J, warga akan menggelar aksi menyalakan 4.000 lilin di Plaza Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, malam ini.
"Justice for Brigadir Joshua Hutabarat. 4.000 lilin untuk 40 hari kematian Brigadir J. TIM-Jakarta 18 Agustus 2022 pukul 18.30," bunyi poster aksi seperti dilihat, Kamis (18/8/2022).
Irma Hutabarat selaku salah satu penggagas aksi mengatakan dukungan simpati ke Brigadir Yoshua nanti malam digagas oleh perkumpulan Hutabarat di Jabodetabek. Namun, pihaknya membebaskan masyarakat umum yang mau terlibat aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti pukul 19.30 WIB di Plaza TIM ya. Itu kan digelar dari perkumpulan Hutabarat se-Jabodetabek cuma kalau ada yang mau ikut kita bolehkan siapa aja. Karena ini bukan urusan orang Batak aja jadinya," jelas Irma.
Baca juga: 3 Perkara Baru di Depan Ferdy Sambo |
Selain menggelar aksi simpati kepada keluarga Brigadir Yoshua, Irma mengatakan pihaknya juga mendesak penegak hukum melakukan digital forensic terhadap handphone Ferdy Sambo sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir Yoshua.
Menurutnya, penelusuran jejak digital forensik itu akan membuat duduk perkara kasus tersebut menjadi terang benderang.
"Kita kan lagi ke Jambi saya sama tim pengacara sama Pak Johnson mau ketemu orang tua Yoshua. Yang terakhir itu kan rekening orang mati masih bisa ditransfer tanggal 11 (Juli). Orangnya meninggal tanggal 8 (Juli). Itu kan artinya harus ditelusuri melalui uangnya. Jadi ada digital forensik handphone-nya Putri, Sambo dan orang-orang yang terlibat itu. Kalau itu bisa ditelusuri maka bisa ketahuan," terang Irma.
"Kalau ditelusuri semua aliran uang itu, maka akan lebih cepat terang benderangnya ini urusan karena tidak ada lagi sangkaan, dugaan. Jadi penekanannya pada digital forensik dan aliran uang," tambahnya.
Lebih lanjut Irma mengatakan, dalam aksi 4.000 lilin nanti malam, keluarga inti Brigadir Yoshua akan menghadiri secara virtual.
"Keluarganya nanti kita akan video call. Kita sekarang mau ketemu orang tuanya di Jambi. Karena ibunya kan sakit. Kita laporan dulu kepada mereka," tutur Irma.
Lihat juga video 'Peringati HUT ke-77 RI, TAMPAK Minta Keadilan di Kasus Brigadir J':
Baca di halaman selanjutnya: tanggapan pihak kepolisian
Polisi Siap Kawal
Kapolsek Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima pemberitahuan perihal aksi tersebut. Namun, ia menyebut pengamanan akan disiapkan oleh aparat kepolisian.
"Tetap kita mengawal dengan pendekatan persuasif humanis. Kita kawal karena ini kaitan dengan kemanusiaan," kata Netty.
Aparat kepolisian belum mengetahui jumlah massa yang akan hadir dalam aksi 4.000 lilin bagi Brigadir Yoshua. Netty meminta para peserta aksi untuk tetap mengikuti aturan.
"Itu belum ada pemberitahuan. Tapi kita menghargai saja. Yang jelas jangan sampai mengganggu ketertiban umum, fasilitas-fasilitas umum. Kalau mereka nanti mau adakan di wilayah kita, di TIM saja," ucap Netty.
Kasus pembunuhan kepada Brigadir Yoshua pada 8 Juli 2022 hingga kini masih menyita perhatian. Mabes Polri pun telah menetapkan empat tersangka dari kasus tersebut.
Empat tersangka itu mulai dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat Ma'ruf. Keempat tersangka itu dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.