.webp)
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra, Ichwanul Muslimin, tak setuju dengan adanya kedai kopi di halte TransJakarta. Ichwanul menilai adanya usaha itu di halte akan mengganggu pengguna TransJakarta.
"Terkait usaha kopi yang ada di halte TransJakarta, saya sebagai anggota Komisi B kurang sepakat dengan itu. Menurut saya, difungsikan halte sebagaimana mestinya, apalagi apabila itu menjadi mengganggu kenyamanan pengguna TransJakarta," kata Ichwanul kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).
Halte yang terdapat kedai kopi itu adalah Halte Harmoni, Jakarta Pusat. Ichwanul mengatakan kedai kopi itu membuat halte menjadi padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin bisa dilakukan di halte-halte tertentu, dan harus ada kajiannya seperti apa," tutur dia.
Oleh sebab itu, Ichwanul meminta TransJakarta membuat kajian sebelum mengeluarkan kebijakan. Dia juga menyarankan agar TransJakarta berdiskusi dengan DPRD DKI.
"Saya menyarankan pihak TransJakarta membuat dulu kajiannya dan dipresentasikan dengan Komisi B di rapat kerja. Dengan begitu, saya rasa kita akan dapat solusi nya yang terbaik," ujarnya.
"Tidak semua halte bisa diadakan kedai kopi seperti itu, apalagi halte-halte yang hectic di jam sibuk," imbuhnya.
Penumpang Keluhkan Halte Padat Imbas Kedai Kopi
Keberadaan kedai kopi di Halte TransJakarta (TransJ) Harmoni menjadi sorotan. Keberadaan kedai tersebut dinilai membuat antrean penumpang di halte semakin panjang.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (16/8), pukul 18.29 WIB, Halte Harmoni tampak padat pelanggan yang mengantre, khususnya di pintu koridor 2A dan 3 dengan rute Rawa Buaya dan Kalideres. Antrean koridor ini disebut terganggu karena berada di dekat kedai kopi tersebut.
Lihat juga video 'Intip Kerennya Skybridge MRT ASEAN-Halte Transjakarta CSW!':
Simak berita lengkapnya pada halaman berikut.
Ada tiga jalur yang dipakai untuk mengantre sehingga beberapa saat sempat mengganggu akses jalan bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan.
Namun kepadatan pelanggan pada koridor ini tidak berlangsung begitu lama. Antrean berangsur terurai seiring kedatangan bus rute tersebut.
Salah seorang pelanggan di lokasi, Felix (25), mengatakan keberadaan kedai kopi ini menambah kepadatan antrean sehingga membuat mobilitas pelanggan TransJ terganggu.
"Iya nambah (kepadatan antrean), nggak cuma segi antrean aja sih. Kadang kan kalau antrean kan agak pinggir kan, kadang orang yang mau lewat ke Lebak Bulus juga jadi susah banget," kata Felix saat ditemui di lokasi.
