Duduk Perkara Balita di Tangerang Diberi Obat Kedaluwarsa Usai Imunisasi

Duduk Perkara Balita di Tangerang Diberi Obat Kedaluwarsa Usai Imunisasi

Khairul Ma'arif - detikNews
Kamis, 11 Agu 2022 09:40 WIB
ilustrasi obat
Ilustrasi Obat (iStock)

Dinkes Tegur Puskesmas

Lanjutnya, Dinkes juga sudah melayangkan teguran ke petugas Puskesmas yang bersangkutan, serta melayangkan surat teguran kepada Kepala Puskesmas untuk lebih teliti atas pengelolaan obat baik di dalam maupun di luar Puskesmas.

"Puskesmas diperintahkan untuk ikut memperhatikan ketepatan pemberian obat dan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini menjadi bahan evaluasi pihaknya. Ke depan ia berharap kejadian serupa tak terulang kembali.

"Ini menjadi evaluasi besar pastinya, akan kian diperketat agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Pastinya, kelalaian ini jangan sampai kembali terjadi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT


Balita Muntah Usai Minum Obat Kedaluwarsa

Anak balita di Karang Tengah, Kota Tangerang, diduga mengkonsumsi obat kedaluwarsa setelah menjalani imunisasi. Obat kedaluwarsa itu disebut-sebut diberikan oleh salah pihak puskesmas yang melakukan imunisasi DPT kepada balita.

Salah satu orang tua balita, Widya (26), mengaku mengetahui hal ini setelah membaca informasi ibu-ibu lain di grup WhatsApp. Widya lalu mengecek obat yang diberikan kepada anaknya dan ternyata benar sudah kedaluwarsa.

"Imunisasinya pagi jam 09.30 dikasih obat pas udah pulang ke rumah sekitar jam 12.00-an. Tahunya pas di grup WhatsApp ada yang komentar kok ini obatnya kedaluwarsa, terus saya kaget. Pas saya cek ternyata bener sama. Berarti kan semuanya sama pas imunisasi di kasih obatnya," kata Widya kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

Wydia mengaku tidak mengecek tanggal kadaluwarsa obat tersebut. Ia sudah telanjur percaya karena obat tersebut diberikan puskesmas.

"Nggak (mengecek), pikir saya kan, saya lalai juga kan, cuma kan pikir saya orang medis harusnya lebih teliti lagi kan, itu kan obat bukan sekadar makanan," tambahnya.

Jenis obat yang dikonsumsi ialah parasetamol dan sudah sebanyak dua kali. Wydia menyebut, setelah mengkonsumsi obat tersebut, anaknya mengalami muntah-muntah. Parasetamol yang diberikan kedaluwarsa pada April 2020.

Ia mengaku sebelumnya sudah pernah imunisasi tapi tidak sampai seperti ini. Menurutnya, imunisasi yang pertama tidak sampai membuat anaknya panas.

"Sekali (muntah), pas jam 08.00 malam sebelum tidur. Udah (muntah), pas tahu obatnya kedaluwarsa itu. Nah yang ini yang di paha yang DPT, itu bikin panas makanya dikasih parasetamol," ucapnya.

Atas kejadian ini, Wydia melapor kepada pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Laporannya dilakukan secara online melalui platform yang disediakan Pemkot Tangerang.


(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads