Siswi SMP di Jaksel Ditegur Guru karena Tak Berhijab Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Jaksel Ditegur Guru karena Tak Berhijab Sempat Tak Mau Sekolah

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 10 Agu 2022 20:02 WIB
Ilustrasi sekolah
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/smolaw11)
Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menerima laporan siswi SMPN 46 Jaksel ditegur guru karena tak memakai jilbab. Ima bahkan menyebut siswi tersebut sempat enggan bersekolah karena merasa tertekan.

Ima awalnya mengatakan guru tersebut menegur siswi di hadapan para murid lainnya. Padahal, kata dia, siswi tersebut tak pernah mendapatkan perundungan maupun dikucilkan oleh teman-temannya karena tak memakai jilbab.

"Karena dia (guru) melakukan perundungannya di depan siswa-siswi yang lain. Dan ternyata ketika ramai, ini kan anak kelas VII, ketika ramai seperti ini, kakak kelasnya di kelas VII dan IX juga sampaikan dulu juga kita seperti ini tapi kita tidak punya saluran aspirasi ke mana. Jadi mereka terpaksa memakai pakaian yang diperintahkan si sekolah itu," kata Ima di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu sempat membuat siswi tersebut merasa tertekan hingga akhirnya enggan pergi ke sekolah. Namun, Ima menyebut pihak sekolah terus memberikan pendampingan terhadap siswi tersebut.

"Anak yang jadi korban kita pantau terus. Melalui Dinas Pendidikan kita pantau terus sama orang tuanya. Tadinya dia nggak mau masuk sekolah, tetapi gurunya kepala sekolahnya juga mendampingi bahwa kita pastikan jangan sampai ada intimidasi atau sampai nanti dimusuhi atau nilainya jadi terganggu. Jadi mereka memastikan bahwa tidak ada itu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Politikus PDIP itu lantas mendorong Pemprov DKI dapat memberikan sanksi tegas terhadap pihak yang diduga melakukan intoleransi di lingkungan sekolah. Menurutnya, sanksi tersebut mesti memberikan efek jera terhadap pelaku.

"Kalau memang adanya perlakuan perundungan seperti tadi, ya konsekuensinya dimutasi bisa ke Pulau Seribu, atau memang kalau sudah parah bisa dipecat. Karena mereka juga harus sadar bahwa mereka ini berada di sekolah negeri. Mereka digaji oleh pajak semua kalangan. Jadi bukan dari kalangan tertentu," tegasnya.

Disdik DKI Pastikan Siswi Bersekolah

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana memastikan siswi tersebut tetap bersekolah. Pihaknya terus melakukan komunikasi intens kepada keluarga siswi.

"Di SMP 46 yang disampaikan ke teman-teman, ini harus dipastikan siswanya bersekolah dulu jangan sampai siswanya traumatik, dia tidak mau sekolah. Yang saya pastikan, yang tiap hari saya tanyakan siswanya sekolah nggak. Saya sampaikan ke Kepsek," ujar Nahdiana.

"Di SMP 46, Kabid dan Kasudin, langsung mendampingi orang tua dalam hal ini pada kakaknya, untuk terus memastikan anaknya sekolah. Sampai hari ini anaknya bersekolah," sambungnya.

Selengkapnya pada halaman berikut.

Simak Video 'Sri Sultan HB X Tanggapi soal Kasus Jilbab SMAN 1 Banguntapan':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, seorang siswi di SMPN 46 Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial R (13) disebut pihak keluarga ditegur oleh gurunya agar menggunakan jilbab. Pihak SMPN 46 Jaksel buka suara.

"Proses menanya itulah yang tidak siap oleh yang bersangkutan. Tidak ada bully atau mempermalukan atau mempermainkan, karena sedang proses pembelajaran. Ya karena mengingatkan sesama muslim 'Kamu muslim? Kok belum pakai kerudung', kenapa guru mempertanyakan itu karena ada tanggung jawab moril," kata Kepala SMPN 46 Jaksel Endin Haenudin saat ditemui di SMPN 46 Jaksel, Rabu (3/8/2022).

Endin sendiri kurang mengetahui kapan hal itu terjadi. Dia hanya mengingat momen saat kakak R datang ke sekolah untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Peristiwa mungkin sebelum tanggal 28 Juli kakaknya ke sini itu Kamis tanggal 28," ujarnya.

Kedatangan kakak R ke SMPN 46 Jaksel kemudian dilaporkan oleh salah seorang guru kepada Endin. Setelah itu Endin langsung mengadakan rapat dengan sejumlah guru beserta pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta serta Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan.

"Minggu sore (31/7) itu ada kegiatan saya ditelepon. Lalu saya langsung pulang kumpulkan guru, siapa apa bagaimana. Saya lakukan pembinaan, langsung saya undang juga unsur dari Dinas. Kemudian hari Senin pagi dengan koordinasi dengan Sudin dan Dinas," paparnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads