Demo massa buruh di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, telah berakhir. Para peserta aksi pun mulai membubarkan diri dari gedung DPR.
Pantauan detikcom di lokasi, massa buruh mulai bubar pada pukul 18.07 WIB, Rabu (10/8/2022). Satu per satu mobil komando bergerak meninggalkan posisi semula di depan gedung DPR.
Hal itu diikuti oleh massa buruh yang mulai berbondong-bondong meninggalkan lokasi demo. Para buruh pergi sambil berjalan kaki menuju bus atau pulang dengan menggunakan sepeda motor.
Berakhirnya demo buruh hari ini juga diikuti dengan penyalaan flare di depan gedung DPR. Salah satu elemen buruh membakar flare berwarna merah sambil melantangkan seruan menolak UU Cipta Kerja.
Dari atas mobil komando, orator demo mengatakan mereka akan kembali menggelar aksi demonstrasi dengan estimasi massa yang lebih besar dari hari ini.
"Perjuangan kita belum selesai, Kawan-kawan. Kita akan turun lagi sampai omnibus law dicabut," pekik orator.
Para buruh membubarkan diri dengan tertib. Tidak ada gesekan yang terjadi ketika peserta aksi mulai meninggalkan lokasi demo.
Hingga saat ini Jalan Gatot Subroto arah Slipi masih ditutup meski buruh mulai membubarkan diri. Aparat kepolisian tengah membersihkan ruas jalan agar bisa dibuka kembali untuk publik.
Massa Buruh Tuntut UU Ciptaker Dicabut
Massa buruh hari ini menggelar unjuk rasa menuntut dicabutnya UU Cipta Kerja (Ciptaker). Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menegaskan UU Ciptaker sebagai malapetaka bagi kaum buruh.
Nining awalnya menyinggung proses pembuatan UU Ciptaker yang dilakukan pemerintah. Dia menyebut pemerintah seolah-olah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak peraturan tersebut.
"Siapa yang rugi omnibus law? Rakyat. Karena omnibus law sejak sebelum lahir telah diingatkan oleh gerakan rakyat, tapi wakil rakyat dan Istana pura-pura tidak mendengar, Kawan-kawan. Betul nggak?" kata Nining dalam orasinya dari atas mobil komando di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Nining menilai tidak ada keuntungan yang didapat kaum buruh dari UU Ciptaker. Dia meminta Presiden Joko Widodo mencabut undang-undang tersebut.
"Kita minta Presiden cabut omnibus law UU Ciptaker. Karena itu yang menciptakan malapetaka bagi kita," terang Nining.
Dalam orasinya tersebut, Nining terus menyerukan perlawanan kaum buruh terhadap UU Ciptaker. Dia pun mengajak buruh berhenti bekerja sebagai bentuk perlawanan.
"Siap tutup kawasan? Siap tutup jalan? Siap lumpuhkan ekonomi?" pekik Nining.
"Siap," teriak para buruh.
(ygs/mea)