Penjelasan Dispora DKI soal Tembok GOR Mampang Ambruk Tewaskan Pekerja

Penjelasan Dispora DKI soal Tembok GOR Mampang Ambruk Tewaskan Pekerja

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 05 Agu 2022 17:25 WIB
Sebuah mobil tertimpa material bangunan revitalisasi GOR Mampang Prapatan, Jakarta, pada Minggu (31/7) lalu. Begini kondisinya sekarang.
Lokasi proyek revitalisasi GOR Mampang (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Tembok -

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta buka suara terkait insiden tembok GOR Mampang Prapatan yang ambruk hingga menewaskan pekerja proyek. Dispora DKI mengatakan insiden itu terjadi ketika kontraktor tengah merobohkan bangunan tersebut untuk kebutuhan proyek revitalisasi GOR.

"Memang sengaja dirobohkan, mau dibangun baru yang lama kan harus dihapus," kata Sekretaris Dispora DKI Jakarta Rusdiyanto saat dikonfirmasi, Jumat (5/8/2022).

Rusdiyanto menuturkan perobohan bangunan itu merupakan bagian dari tindakan penghapusan aset. Setelah itu, barulah akan dilakukan revitalisasi GOR di lahan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghapusan itu artinya bangunan lama dihapus dan itu ditenderkan sudah ada pemenang lelangnya. Itu pihak ketiga pemenang lelangnya yang mengerjakan," jelasnya.

"Jadi, ini dalam proses menuju revitalisasi sebelum direvitalisasi, bangunan lama kan harus dihilangkan dulu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Rusdiyanto menegaskan kejadian nahas tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Pasalnya, bangunan yang sudah dilelang sepenuhnya milik pemenang tender.

"Pada saat dilelang, badan aset ini yang punya kewenangan melelang namanya BPAD. Nah, berarti dilelang sudah ditemukan pemenangnya, sudah teken kontrak dan dikerjakan, kan bangunannya sudah menjadi milik pemenang tender. Dibongkar, besinya diambil, sebelumnya sudah ada proses perhitungan nih, dia yang dapat," ujarnya.

"Jadi ini kan korbannya pekerjanya korban yang menang tender nih, jadi menjadi kewajiban si perusahaan itu," sambungnya.

Beri Keterangan ke Polisi

Dispora menyebut saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polsek Mampang Prapatan. Dispora juga memastikan pihaknya bakal memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan terkait proses lelang proyek revitalisasi GOR tersebut.

"Itu tadi yang saya sebut pejabat pembuat komitmen (PPK)-nya, hanya dimintai keterangan sih. Proses lelangnya seperti apa," imbuhnya.

Di samping itu, Dispora memastikan telah memberi wanti-wanti kepada kontraktor agar proyek itu tak mengganggu lingkungan sekitar. Kendati begitu, dia memandang perusahaan memiliki kewajiban mengarahkan pekerjanya agar bekerja sesuai SOP.

"Cuma kan namanya pekerja ini di lapangan nggak setiap saat harus diawasi juga, mereka kan ada tingkatannya. Perusahaan kan bertanggung jawab itu. Perusahaan pemenang tender dia pun punya korlap yang harus juga bisa mengarahkan pekerja-pekerjanya," tegasnya.

Lihat juga video 'Detik-detik Evakuasi Warga Tertimbun Tembok Roboh di Sukabumi':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya pada halaman berikut.

Tembok GOR Ambruk Tewaskan Pekerja

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja terjadi di proyek revitalisasi GOR Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dua pekerja tewas ketika membongkar tembok.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriadi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/7) sekitar pukul 13.40 WIB. Dua korban meninggal dunia usai sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Itu kan mereka bongkar tembok. Tahu-tahu angin kencang terus temboknya roboh timpa mereka. Jadi ketiban reruntuhan," kata Supriadi saat dihubungi, Senin (1/8).

Korban berinisial AJ (48) dan IN (23). Supriadi mengatakan saat itu ada empat pekerja di lokasi. Sedangkan dua pekerja lainnya tidak terkena reruntuhan tembok.

Selain menimpa dua pekerja, reruntuhan tembok turut mengenai mobil yang terparkir di area parkir. Tercatat, ada satu mobil yang tertimpa reruntuhan tembok dan besi proyek revitalisasi tersebut.

Dalami Unsur Kelalaian

Supriadi mengatakan pihak keluarga korban saat ini mengaku telah menerima kecelakaan kerja yang menewaskan AJ dan IN. Keluarga korban menerima peristiwa itu sebagai musibah.

"Keluarga mereka sudah istilahnya mereka menerima juga dengan lapang dada karena musibah," jelas Supriadi.

Namun, Supriadi mengatakan pihaknya tetap akan menyelidiki kasus tersebut. Tujuh saksi, termasuk dari pihak pemborong proyek tersebut, telah dimintai keterangan.

Halaman 2 dari 2
(taa/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads