Penjelasan Camat soal Tewasnya 2 Pekerja Proyek Revitalisasi GOR Mampang

Penjelasan Camat soal Tewasnya 2 Pekerja Proyek Revitalisasi GOR Mampang

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 01 Agu 2022 17:29 WIB
Polisi mengamankan lokasi 2 pekerja yang tewas tertimpa tembok revitalisasi GOR Mampang Prapatan.
Polisi mengamankan lokasi 2 pekerja yang tewas tertimpa tembok revitalisasi GOR Mampang Prapatan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Dua pekerja proyek revitalisasi GOR Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tewas tertimpa tembok. Camat Mampang Prapatan, Ujang Hermawan, buka suara terkait kecelakaan kerja tersebut.

"Benar, ada dua orang pekerja meninggal dunia akibat adanya musibah tersebut," kata Ujang saat dihubungi, Senin (1/8/2022).

Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (31/7) sekitar pukul 13.40 WIB. Ujang menyebut korban tewas tertimpa tembok saat mengerjakan proyek revitalisasi GOR tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporan dari staf bahwa ada kecelakaan kerja di GOR Kecamatan Mampang Prapatan karena sedang ada rehab di GOR tersebut," jelas Ujang.

Ujang enggan berkomentar lebih jauh perihal penyebab kecelakaan kerja hingga menewaskan dua pekerja. Dia menyebut kasus itu tengah ditangani oleh Polsek Mampang Prapatan.

ADVERTISEMENT

Penjelasan Polisi

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriadi mengatakan korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan tembok. Dua orang korban meninggal dunia usai sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Itu kan mereka bongkar tembok. Tahu-tahu angin kenceng terus temboknya roboh timpa mereka. Jadi ketiban reruntuhan," kata Supriadi.

Korban berinisial AJ (48) dan IN (23). Supriadi mengatakan saat itu ada empat pekerja di lokasi. Namun, dua pekerja lainnya tidak terkena reruntuhan tembok.

Selain menimpa dua pekerja, reruntuhan tembok pun turut mengenai mobil yang terparkir di area parkir. Tercatat, ada satu mobil yang tertimpa reruntuhan tembok dan besi proyek revitalisasi tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dalami Unsur Kelalaian

Supriadi mengatakan pihak keluarga korban saat ini mengaku telah menerima kecelakaan kerja yang menewaskan AJ dan IN. Keluarga korban menyebut peristiwa itu sebagai musibah.

"Keluarga mereka sudah istilahnya mereka menerima juga dengan lapang dada karena musibah," jelas Supriadi.

Namun, Supriadi mengatakan pihaknya tetap akan menyelidiki kasus tersebut. Tujuh saksi, termasuk dari pihak pemborong proyek tersebut, telah dimintai keterangan.

Supriadi menyebut pihaknya kini tengah mendalami adanya unsur kelalaian hingga fasilitas alat keselamatan kerja yang disiapkan pihak penanggung jawab proyek kepada para karyawannya.

"Iya kita dalami ke sana walaupun ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ini mereka damai. Tapi karena ada korban jiwa kita tetap dalami sebagai pembelajaran ini ke depannya bahwa pekerjaan ini taruhannya. Perlu ada standarnya. Tetap kita lakukan pemeriksaan, ini kan punya dispora (dinas pemuda dan olahraga)," pungkas Supriadi.

Halaman 2 dari 2
(jbr/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads