Polisi mengimbau Padepokan Nur Dzat Sejati tak menerima pasien atau tamu hingga polemik penipuan modus pengobatan yang ditudingkan menemukan titik terang. Pemilik padepokan, Gus Samsudin, sepakat.
"Tadi intinya untuk menjaga kondusivitas kita sama-sama. Jadi tidak ada kata penutupan, jadi hanya biar kondusif. Yang penting kondusif dulu," kata Gus Samsudin, dikutip detikJatim, Rabu (3/8/2022).
Hal itu disampaikan Gus Samsudin usai mengikuti mediasi di Polres Blitar, Selasa (2/8) malam. "Tidak menerima pasien dulu sampai ada surat keputusan. Baru setelah itu buka seperti biasa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Samsudin, masalah terjadi hanya karena opini di media sosial, termasuk opini Padepokan Nur Dzat Sejati melakukan penipuan. Dia pun menyebut pihak yang menuding belum dapat membuktikan soal adanya penipuan.
"Ini kan tuduhan yang belum bisa dibuktikan. Namun untuk kondusivitas bersama untuk padepokan, selama menunggu keputusan kami tutup dulu artinya tidak menerima pasien," pungkasnya.
Diketahui, Polres Blitar memediasi Gus Samsudin dengan warga dan Kades Rejowinangun yang menuntut padepokan ditutup. Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan saat ini padepokan milik Gus Samsudin diminta tidak melakukan kegiatan pengobatan dan semacamnya supaya situasi kondusif.
Simak selengkapnya di sini.
Simak video 'Polisi Mediasi Warga Vs Gus Samsudin soal Padepokan Nur Dzat Sejati':