Temuan beras bansos berkarung-karung yang membusuk ditimbun di tanah lapang di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, menggegerkan warga. Polisi turun tangan menyelidiki temuan beras bansos yang ditimbun tersebut.
Polisi telah meminta klarifikasi sejumlah pihak terkait temuan beras bansos dikubur di Depok itu. Terkini, polisi membuka penyelidikan untuk mendalami ada-tidaknya dugaan tindak pidana korupsi dalam hal beras bansos yang ditimbun tersebut.
Beras bansos yang dikubur di Depok ini awalnya dilaporkan oleh warga bernama Rudi Samin. Rudi Samin mengaku sebagai pemilik tanah yang lahannya digunakan oleh JNE untuk parkir mobil.
Rudi Samin awalnya mengaku mendapatkan informasi adanya beras berkarung-karung yang ditimbun di tanah miliknya itu dari pria inisial S, yang belakangan diketahui adalah mantan karyawan JNE. Rudi Samin sampai menyewa alat berat untuk menggali tanahnya dan menemukan beras berkarung-karung itu.
"Saya cari menggunakan manual tanggal 25 Juli mulanya tidak dapat. Karena penasaran, maka saya sewa yang namanya beko (ekskavator) selama 25 jam. Betul atau tidak di sini. Hari ketiga tanggal 29 Juli jam 2 siang saya temukan," ujar Rudi saat ditemui di lokasi, Minggu (31/7).
"Dibawa sekitar 3 karung (ke Polres) yang masih utuh, (merek) 'Beras Kita'. Tapi di sini disalahgunakan dipendam, itu dipendam di tanah orang lagi, bukan tanah milik dia," imbuhnya.
Pihak kepolisian telah meminta klarifikasi dari sejumlah pihak terkait temuan beras bansos yang dikubur di Depok ini. Polisi mulai menyelidiki temuan beras bansos dikubur di Depok ini.
"Saat ini Polres Metro Depok membuat administrasi penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi detikcom, Senin (1/8/2022).
Berikut fakta-fakta terkini terkait beras bansos yang dikubur di Depok yang dirangkum detikcom.
1) Beras Bansos Dikubur: Bukan Terjadi di Era Mensos Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma buka suara soal temuan beras bansos membusuk yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Risma mengatakan timbunan beras bansos itu bukan terjadi di zaman kepemimpinannya di Kemensos.
"Jadi yang jelas itu bukan zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, Bapak Presiden sudah menyampaikan 'Bu Risma, jangan bantuan berupa barang,'" kata Risma, melalui pesan suara diterima di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (1/8/2022).
Risma mengatakan pesan Presiden Jokowi jadi pegangannya dalam menyalurkan bansos. Risma mengatakan dalam Perpres memang dibolehkan bansos untuk masyarakat dalam bentuk uang dan barang.
"Tapi itu salah satu, dan itu memang aturannya boleh di Perpres tentang bantuan itu boleh dalam bentuk uang dan barang," kata Risma.
2) Beras Bansos Dikubur: Penjelasan Menko PMK Muhadjir
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan penjelasan mengenai temuan beras berkarung-karung yang ditimbun di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Jika pernyataan JNE benar, Muhadjir menyebut beras tersebut merupakan bantuan presiden (banpres) yang rusak.
"Kalau pernyataan JNE itu benar, berarti beras yang rusak. Beras banpres yang rusak. Kenapa disebut banpres, karena itu sumber dananya adalah dari BUN untuk mengatasi krisis," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Muhadjir mengatakan waktu itu memang terjadi kerusakan beras yang cukup banyak. Hal itu disebabkan oleh pengangkutannya menggunakan bak terbuka sehingga terkena hujan.
"Waktu itu kita putuskan semua beras yang kena hujan tidak boleh dibagikan, baik yang masih dalam keadaan baik dan yang rusak tidak boleh dibagikan. Kenapa? karena mungkin yang waktu itu tampaknya baik, besoknya rusak. Beras itu kan sensitif dengan air," ujar Muhadjir.
Simak video 'Sederet Fakta soal Penemuan Beras Bansos Terkubur di Depok':
Baca fakta lain yang diungkap polisi di halaman selanjutnya.
(mea/lir)