Sembilan partai politik (parpol) Tanah Air mendaftarkan diri menjadi calon peserta Pemilu 2024 ke KPU RI. Sejumlah harapan diungkapkan para petinggi parpol jelang pesta demokrasi lima tahunan nanti.
Berdasarkan catatan detikcom, Senin (1/8/2022), KPU membuka hari pertama pendaftaran calon peserta Pemilu 2024. Sembilan partai politik yang sudah mendaftar pada hari pertama yakni PDIP, PKP, PKS, Perindo, NasDem, PBB, Prima, Reformasi, dan Pandai.
1. PDIP
PDIP menjadi partai pertama yang mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang. PDIP menyebut komitmen-nya dalam pemilu mendatang adalah meraih kemenangan hattrick atau tiga kali berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuriyanto, mengatakan komitmen tersebut berdasarkan perintah kongres dan perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kita berharap juga tentu memenangkan hattrick sebagaimana yang diperintahkan Ibu Ketua Umum kami (Megawati Soekarnoputri). Tentu kita tidak bisa berdiri sendiri, tapi harapan untuk hattrick menjadi komitmen kami semua, seluruh jajaran partai karena itu perintah kongres, perintah Ketua Umum. Dan tentu kita jabarkan sebaik baiknya, ini harus dipahami di dalam pemilu tidak ada ruang hampa, semua akan bergerak untuk merebut dalam stau tujuan yang angka 4 tadi," kata Bambang di kantor KPU RI.
Bambang menyebut pihaknya sudah menyerahkan berkas secara lengkap kepada KPU dan diterima langsung oleh Ketua Umum KPU RI. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi. Dia menyebut semuanya berjalan lancar.
"Pendaftaran berjalan dengan baik kami diterima ketua KPU beserta seluruh anggota komisioner dan staf dari KPU, kita serahkan berkas sebagai upacara yang harus kita lewati, prosedur yang kita lewati. Dengan demikian sudah diterima dengan baik berikutnya akan dilakukan verifikasi oleh KPU. Dan kemudian kalah sudah lolos dinyatakan lolos dan partai akan diberitahu. Begitu saja proses nya," ujarnya.
![]() |
Bambang menyebut pihaknya juga berkomitmen untuk merebut empat kursi kekuasaan elektoral. Hal ini dicerminkan ke dalam jumlah 477.777 anggota yang didaftarkan.
"Kami salah satu yang unik, kami siapkan dengan baik adalah jumlah anggota yang kita daftarkan 477.777. 4 itu adalah gambaran dari kursi yang kita rebut sebagai kuasa elektoral, 77 itu adalah ulang tahun Republik kita karena mau masuk bulan Agustus, 7 yang ketiga karena sebagian kita adalah orang jawa kita berharap menerima pitulungan, pituduh, pitutur yang baik untuk membuat pemilu lebih baik," jelasnya.
2. PKS
PKS juga mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menargetkan PKS mendapat 15% atau 86 kursi di DPR RI pada Pemilu 2024.
"Saya sebagai presiden partai dan seluruh jajaran sejak musyawarah nasional ke lima tahun 2020 sudah diamanahi untuk mencapai target minimal 15% kalau di kursi DPR RI setara dengan 86 kursi," kata Syaikhu di kantor KPU RI.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Syaikhu menyebut saat ini PKS sudah mendapatkan 50 kursi. Artinya ke depan pihaknya akan berupaya untuk mengisi target yang ada.
"Hari ini PKS dapat 50 kursi. Artinya perlu ada penambahan 36 kursi. Kami insyaallah akan terus mendesak khususnya di Dapil yang masih kosong agar di 2024 akan mendapatkan kursi dan ada penambahan di Dapil yang sekarang sudah ada," jelasnya.
Syaikhu menuturkan, PKS sengaja mendaftar sebagai peserta pemilu di hari pertama dibuka sebagai bentuk kesiapan PKS dalam pemilu 2024 mendatang.
"Kami menyengajakan untuk daftar di hari pertama ini agar kita menunjukkan bahwa PKS siap untuk mengikuti pemilu 2024 yang akan datang. Saya apresiasi jajaran Sekjen, DPP, dalam mempersiapkan verifikasi Parpol yang dalam waktu sangat singkat," ujarnya.
3. Perindo
Partai Perindo mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU RI pada hari pertama. Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menargetkan partainya mendapat 60 kursi DPR RI pada Pemilu 2024.
"Jadi target Partai Perindo tahun 2024 memperoleh kursi DPR RI minimal 60 kursi jadi sudah double digit jadi baikan single digit di atas 10%," kata Hary Tanoesoedibjo di kantor KPU RI.
Sementara itu, Hary Tanoe belum memutuskan Perindo akan berkoalisi dengan partai apa pada 2024. Sebab, kata dia, hal tersebut masih terlalu dini untuk dibahas.
"Kalau koalisi terlalu pagi dibahas sekarang kita lewati itu. Koalisi non parlemen beda lagi itu kan dalam rangka keterkaitan dengan pencapresan semuanya masih berproses," kata dia.
![]() |
4. PBB
Pada hari pertama pendaftaran juga digunakan PBB mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 di KPU. Sekjen PBB Alfiansyah Noor mengungkapkan partainya menargetkan perolehan 25 kursi di DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.
"Minimal kita sama dengan parlementer threshold 4% saja, setara dengan 25 kursi yang ada di seluruh Indonesia," kata Alfiansyah di kantor KPU RI.
Untuk mencapai target tersebut, Alfiansyah mengaku sudah melakukan mapping. Selain itu, partainya juga melakukan sejumlah strategi lain guna mengembalikan kejayaan PBB seperti beberapa tahun silam.
"Saya sudah meminta kepada Bapilu pusat untuk melakukan mapping. Karena PBB 1999 sampai 2009 pernah berjaya, pernah punya kursi di DPR RI. Jadi kursi ini akan kita ambil kembali, kita gali kembali, tentunya kita perintahkan kepada semua DPC, DPW untuk melakukan kepada seluruh tokoh masyarakat, ulama, pondok pesantren, seluruhnya kita rangkul," jelasnya.
"Sekarang paradigma kita ini, partai islam modernis. Di tempat-tempat kita yang minoritas sekarang pengurusnya sudah non muslim, jadi strategi ini kita pakai mudah-mudahan ini bisa merangkul semua kekuatan yang ada di Indonesia," imbuhnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
5. Pandai
Partai Pandai ikut mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 di kantor KPU RI. Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas memimpin rombongan Partai Pandai.
"Kita hadir di sini bukan untuk main-main. Tapi serius menghadapi partai-partai yang katanya sudah lengkap, menurut saya itu memang mereka sudah terstruktur. Dan mereka dibayar oleh anggaran APBN. Oleh karena itu, jangan sampai terjadi gugat-menggugat. Artinya, partai lokal juga bisa kok, memenuhi di atas 20 provinsi, DPD harus 100 persen," kata Farhat.
Farhat mengatakan Partai Pandai tidak memiliki target tinggi dalam Pemilu 2024, hanya memenangi 10% perolehan suara. Farhat meminta KPU memberi warna dalam pada kontestasi politik 2024 nanti.
"Target perolehan kita nggak muluk-muluk, kita bisa masuk 7% sampai 10%. Biarkanlah masyarakat yang menyeleksi partai mana pilihan mereka. Karena untuk memilih presiden maupun anggota Dewan, kalau nggak suka nggak mungkin bisa diganti secepatnya. Oleh karena itu bagaimana KPU sekarang bisa memberi warna bahwa perpolitikan ini yang terbaik yang baik," kata dia.
![]() |
6. NasDem
NasDem yang turut daftar pada hari pertama pendaftaran siap menyongsong Pemilu 2024. NasDem memasang target memenangkan Pemilu 2024.
"Kita tahu bahwa aturan atas nama konstitusi mengatur bahwa partai peserta pemilu lama atau yang lolos parlementer treshold, itu tidak lagi mengikuti verifikasi faktual. Sehingga secara administratif tentunya Partai Nasdem sudah merasa diri Insyaallah kami sudah memenuhi semua persyaratan," kata Waketum NasDem Ahmad Ali di kantor KPU RI.
Saat pendaftaran, Ali mengatakan tak ada amanat khusus dari Ketum NasDem Surya Paloh. Namun, Ali menyebut NasDem memasang target cukup tinggi untuk 2024.
"Kami siap jadi pemenang 2024. Insyaallah kami menargetkan menjadi dua besar, karena kemarin kami berada di 4 besar, tentunya akan sangat realistis kalau kemudian kami berpikir ke depan, melihat ke depan, kami tidak mungkin berpikir ke belakang, karena tentunya kalau kemarin kami dapat 4 terus kami tidak naik kelas, itu kami dalam posisi yang merugi. Jadi kami lihat ke depan menargetkan 2 besar, tapi untuk jadi pemenang pun kami siap," ujar Ali.
Dokumen PDIP, PKS, hingga NasDem Lengkap
Pendaftaran partai politik menjadi calon peserta Pemilu 2024 pada hari pertama di KPU RI sudah selesai. Setelah melakukan pengecekan, KPU RI menyatakan dokumen 6 dari 9 parpol yang mendaftar pada hari pertama dinyatakan lengkap 100%.
Keenam parpol tersebut antara lain PDIP, PKP, PKS, Perindo, NasDem, serta PBB. Ketua Divisi Bidang Teknis KPU, Idham Holik, mengatakan pengecekan dilakukan dengan cara mencocokkan data di Sipol.
"Setelah kami menerima dokumen, kami langsung melakukan pengecekan seperti Pasal 173 ayat 3 dan kami hanya menerima dokumen yang lengkap," kata Idham Holik.
Sementara itu, 3 parpol lainnya, yakni Prima, Partai Reformasi, dan Pandai, masih dilakukan proses pengecekan. Selanjutnya, terhadap parpol yang sudah dinyatakan dokumen lengkap tersebut akan dilakukan proses verifikasi administrasi hingga 11 September mendatang. Selanjutnya, pada 14 September akan disampaikan hasil verifikasi tersebut.