Polisi: JNE Klaim Sudah Ganti Beras Rusak yang Dikubur di Depok

Polisi: JNE Klaim Sudah Ganti Beras Rusak yang Dikubur di Depok

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 01 Agu 2022 18:46 WIB
Roy Suryo ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama oleh Polda Metro Jaya. Dia terjerat kasus meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip Presiden Jokowi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan (A. Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Polisi telah memeriksa pihak JNE terkait temuan beras bansos berkarung-karung yang dikubur di tanah lapang di Depok, Jawa Barat. Hasil pemeriksaan JNE, distributor yang bertugas menyalurkan beras bansos pin terkuak.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan hari ini Satreskrim Polres Metro Depok memeriksa pohak Kemensos dan JNE. Pihak JNE lalu menjelaskan proses distribusi bantuan beras bansos tersebut.

"JNE bekerja sama dengan vendor PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya, untuk wilayah Depok pada tahun 2020," kata Zulpan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JNE selaku kurir yang bekerja sama dengan PT DNR ditugasi untuk mengantarkan beras bansos tersebut kepada masyarakat yang namanya sudah terdaftar oleh pemerintah.

"Kemudian JNE sebagai pihak jasa kurir yang mengantar pihak penerima yang namanya sudah ada dalam lis yang dibuat pemerintah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jumlah beras yang dikirim oleh JNE dengan kontraknya dengan PT DNR ini berdasarkan pemeriksaan hari ini disampaikan ratusan ribu ton," tambahnya.

JNE Klaim Ganti Beras Rusak

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa JNE mengubur beras tersebut dengan alasan beras sudah rusak terkena air hujan. JNE mengklaim beras tersebut sudah menjadi milik JNE karena JNE telah mengganti kepada pemerintah.

"Beras yang ditimbun menurut pengakuan JNE merupakan beras yang rusak. Mereka anggap beras itu sudah menjadi milik JNE, karena JNE telah mengganti kepada pemerintah. Tapi keterangan ini belum didukung dokumen baru secara lisan. Makanya ini akan kita dalami lagi," jelas Zulpan.

Zulpan mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pihak JNE hingga Bulog juga akan dimintai keterangan besok di Polres Metro Depok.

"Besok akan kita panggil lagi semuanya. Dari JNE tidak bisa menerangkan jumlah pastinya yang rusak lalu kenapa dilakukan penimbunan beras itu. Ini yang masih kita dalami," katanya.

Baca di halaman selanjutnya: penjelasan pihak JNE.

Simak juga Video: Sederet Fakta soal Penemuan Beras Bansos Terkubur di Depok

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan JNE

Pihak JNE buka suara terkait temuan berkarung-karung beras bantuan sosial (bansos) di tanah lapang wilayah Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Beras yang dikubur disebut sudah sesuai dengan prosedur.

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan temuan beras bansos di Depok merupakan barang rusak. Disebut Eri, tak ada pelanggaran di sana.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak," papar Eri dalam keterangan resminya, Minggu (31/7/2022).

Eri mengatakan tindakan itu sudah sesuai perjanjian di antara kedua pihak. Pihaknya juga berkomitmen mengikuti hukum yang berlaku apabila diperlukan.

"Sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak. JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads