Polisi masih mendalami penyebab bangunan roboh yang menewaskan satu warga di Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus). Polisi pun bersiaga di lokasi selama 24 jam untuk melakukan penjagaan.
"Selama dari kejadian sampai hari ini masih kita jaga, status quo-nya masih kita jaga. Di samping kita police line, kita koordinasi dengan polsek setempat dan dari polres kita sprint-kan pengamanan TKP-nya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Gunarto kepada wartawan di Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2022).
Gunarto mengatakan ada tiga anggota dari Polres Metro Jakarta Pusat yang ditugaskan dalam sekali shift menjaga TKP bangunan roboh tersebut. Penjagaan juga dibantu oleh Polsek Johar Baru dan warga setempat.
"Jadi setiap hari itu masih dijaga oleh anggota, anggota berseragam, dari Sat Samapta. Tujuannya untuk status quo-nya biar tetap terjaga. Tiga shift, tiga berbaju dinas dari Sat Samapta, terus dari polsek juga masih dijaga 24 jam," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan garis polisi di lokasi akan tetap dipasang. Pelepasan garis polisi itu masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
"Nanti kita tanyakan ke Labfornya, kalau memang perlu nanti kita buka, kita buka. Yang jelas, kita kan sudah selesai olah TKP. Saksi-saksi juga dari pertama kejadian juga sudah kita datakan semuanya," ujarnya.
Seperti diketahui, sebuah bangunan di Johar Baru, Jakarta Pusat, roboh pada Kamis (28/7). Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang luka ringan.
"Informasi sementara terdapat 3 korban (2 orang luka ringan dan 1 orang meninggal dunia)," tulis Damkar DKI melalui akun Instagramnya, @humasjakfire, Kamis (28/7/2022).
Sebanyak 21 petugas pemadam kebakaran sudah dikerahkan di lokasi untuk evakuasi. Evakuasi bangunan runtuh itu dilakukan sejak pukul 16.35 WIB.
"Operasi evakuasi bangunan runtuh dimulai pukul 16.35 WIB. 1 unit LFT, 3 unit light rescue dan 1 unit collapsible beserta 21 personel dikerahkan di TKP," lanjut Damkar.
Perwira Piket Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Unggul Wibowo mengatakan ada tiga orang menjadi korban dalam insiden tersebut. Salah seorang di antaranya meninggal dunia.
"Tiga korban itu, satu laki-laki, dua wanita. Yang satu laki-laki itu dapat menyelamatkan diri. Yang dua wanita kita evakuasi. Kondisinya yang pertama kita evakuasi adalah wanita sudah meninggal. Yang kedua wanita juga, alhamdulillah masih bernyawa, setelah kita lakukan evakuasi korban," kata Unggul.
Lihat juga video saat 'Atap Pasar Giwangan Roboh, Timpa 25 Lapak Pedagang':
(lir/lir)