Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri (RSHD), Barabai, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mengoptimalkan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satunya melalui peluncuran layanan digital pada bulan Juli 2022.
Adapun transformasi ini digagas oleh manajemen RSHD untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang akan mengakses layanan di rumah sakit, termasuk peserta JKN.
Direktur RSHD, Nanda Sujud Andi Yudha Utama mengungkapkan selain meluncurkan APM, pihaknya juga secara resmi memperkenalkan pelayanan poliklinik sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelayanan sore ini dibuka sebagai upaya kami memecah antrean pasien di poliklinik pagi. Kami menerima semua pasien tanpa diskriminasi baik untuk pasien peserta JKN maupun pasien umum yang dimulai pada 1 Juli 2022 dan dibuka setiap hari kerja sejak pukul 16.00 sampai pukul 21.00 WITA," ujar Nanda dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).
Lebih lanjut, Nanda menjelaskan saat ini sistem antrean di RSHD telah terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN. Dengan demikian, peserta yang memperoleh surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke RSHD dapat mengambil nomor antrean kapan saja dan di mana saja.
"Semudah itu saja, semuanya sekarang sudah terintegrasi, bagi peserta non-JKN juga kami sediakan Anjungan Pasien Mandiri atau APM sehingga pendaftaran nomor antrean juga bisa dilakukan secara mandiri dan terdigitalisasi. Kalau peserta JKN, tentu bisa melalui Aplikasi Mobile JKN saja langsung bisa terintegrasi dengan sistem kami," sambungnya.
Selain memberi kemudahan dari sisi pendaftaran, dibukanya poliklinik sore juga menambah pelayanan bagi pasien. Dengan demikian, pasien dapat memiliki pilihan waktu untuk berobat lebih banyak sehingga tidak akan ada penumpukan pada jam-jam tertentu.
"Harapan kami adalah agar experience pasien pulang dari rumah sakit itu tidak selalu experience yang cukup hanya diingat saja, tapi bisa juga dibanggakan dan dinilai manis karena dengan kemudahan-kemudahan ini peserta jadi merasa nyaman sehingga keseluruhan pengalaman mereka di rumah sakit adalah sesuatu yang menyenangkan," ungkap Nanda.
Nanda menambahkan ke depan, pihaknya akan selalu mendukung upaya integrasi dengan BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN.
"Antrean online, display ketersedian tempat tidur, serta jadwal tindakan sudah sudah kita integrasikan dengan Mobile JKN, pada intinya seluruh upaya transformasi digital yang kami kembangkan bertujuan untuk memudahkan seluruh pasien baik peserta JKN maupun non-JKN," pungkasnya.
Simak juga 'Dirut BPJS Heran: Bayar Rokok Rp 150 Ribu Bisa, Iuran Rp 42 Ribu Berat':