Pakar Pidana Minta Spekulasi Liar soal Brigadir J Dihentikan

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 28 Jul 2022 15:40 WIB
Foto: Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J (dok.Istimewa)
Jakarta -

Pakar hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Chairul Huda, menyarankan pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat bersikap sesuai keahliannya. Dia berharap pengacara keluarga Brigadir J fokus pada tugasnya mengawal tahapan proses acara pidana dan tidak bersikap terlalu jauh, dengan mengembangkan spekulasi-spekulasi.

"Ini bukan soal desak-mendesak (agar kasus kematian Brigdir J segera diproses), ini persoalan proses. Proses itu butuh waktu, butuh ketelitian, butuh macam-macam. Bahwa kalau prosesnya tidak jalan sebagaimana mestinya, ya minta keadilan. Misalnya dia minta autopsi ulang tapi tidak ada tanggapan, nah itu bisa persoalkan," kata Chairul kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

"Jangan (membuat pernyataan) berdasarkan melihat foto, lalu menyimpulkan (misalnya) 'ini luka dijerat'. Dia juga bukan ahli forensik. Ada orangnya yang punya keahlian khusus berkenaan dengan sifat luka, derajat luka, keadaan luka. Jangan campurkan keahlian. Keahlian pengacara adalah ahli beracara hukum, bukan ahli senjata atau luka," sambung dia.

Chairul menuturkan spekulasi yang dengan sengaja dikembangkan menjadi isu tanpa dasar kebenaran adalah perbuatan fitnah. Chairul juga mengimbau publik agar menghormati semua pihak, baik Brigadir J, keluarganya, keluarga Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo serta semua pihak yang terlibat dalam kasus ini dengan menghindari spekulasi.

"Kalau spekulasi sengaja dikembang-kembangkan tanpa dasar, namanya fitnah. Kita hormati almarhum sudah meninggal, hormati juga keluarga Sambo, hormati juga pihak-pihak lain yang terkait. Jangan kita memperkeruh suasana dengan komentar-komentar," ucap Chairul.

"Nggak boleh pengacara berspekulasi. Tugas dia adalah melaporkan sesuai dengan permintaan dari keluarga, mengikuti proses-proses terkait tindak pidananya. Bukan membuat spekulasi," sebut Chairul.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(aud/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork